Warga Pebayuran: Ternak Saja Tidak Mau Makan
CIKARANG- Kualitas beras Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Bekasi kembali dikeluhkan warga. Kali ini giliran warga Kampung Pulo, Desa Karangjaya, Pebayuran, memprotes kualitas beras PKH yang dinilai tidak layak konsumsi. Warga mengeluhkan kualitas beras PKH karungan itu mengeluarkan aroma tak sedap dan tidak layak dikonsumsi. Tak sedikit dari mereka yang membuang beras bantuan Kementerian Sosial itu begitu saja di jalan lantaran kesal dan kecewa. Beberapa karung beras dikembalikan kepada pendamping PKH. Warga kecewa karena beras itu tak didapatkan secara gratis, melainkan harus membayar. “Baunya bener-bener bikin pusing. Bahkan untuk dimasak saja mengeluarkan busa menggelembung, bahkan diberikan ke hewan ternak ayam saja tidak dimakan,” ucap Maman, salah seorang warga penerima bantuan. “Padahal untuk dapat beras kami juga harus membayar atau menebus dengan uang sebesar sepuluh ribu, tapi yang kami keluarkan tidak sebanding dengan apa yang kami dapatkan,” ungkapnya. Warga lain, Anri merasa prihatin atas temuan itu karena beras berkualitas buruk. “Sungguh keterlaluan! Bantuan untuk warga miskin saja disabotase, terlebih bantuan beras yang didapatkan merupakan kebutuhan yang memang sangat dibutuhkan warga miskin di desa ini,” kata dia. Padahal sebelumhya Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan bahwa kualitas beras yang akan dibagikan kepada masyarakat, khususnya KPM PKH, telah sesuai dengan standar yang ditetapkan. “Sudah kita cek bersama kualitasnya secara random dan menurut saya sudah memadai kualifikasi kualitas beras medium dan beratnya juga tadi sudah kita coba beberapa sampel dan memenuhi syarat rata-rata di atas 15 kg,” ujarnya saat itu. Guna lebih meyakinkan kualitas beras tersebut benar-benar sesuai standar, Menko PMK mengajak seluruh awak media yang hadir untuk mencicipi beras medium program bansos PKH yang sudah dimasak. “Ini contoh beras yang sudah dimasak. Silakan dimakan ramai-ramai biar tahu dan teman-teman wartawan juga ikut merasakan rasanya beras medium seperti apa,” ucap Menko PMK. Lalu mengapa di Pebayuran Bekasi dikeluhkan warga? (red)