“Normalisasi yang sekarang itu normalisasi tanggul. Jadi yang tipis-tipis di keruk untuk dibuat lebih tebal. Selain itu, cekungan yang mengikis tanggul di buat sedikit lebih lurus, untuk mengurangi dampak abrasi,” jelas Acung.
“Tapi sayangnya, tidak dilakukan pengerukan sedimentasi. Sehingga sungai tetap dangkal dan rawan terjadi banjir,” pungkasnya. (wyd/mhs)