Salah satu karyawan pabrik di Kawasan KIM, Eldia Komalasari mengungkapkan, kekhawatiran terjangkit covid selalu menghantui hari-harinya sepekan terakhir.
Terlebih, belum lama ini salah satu pabrik di kawasan itu, terungkap ada cluster jumbo. Hal itu membuat ia dan karyawan pabrik lain sangat cemas. Bahkan, ia mengaku sempat enggan masuk kerja. Lantaran takut terkena virus korona.
“Ga ada jaminan apa-apa sih, kalau yang positif ya udah aja isolasi gitu. Ga di hotel lagi, kalo yang OTG di rumah atau kontrakan,” kata dia melalui pesan WhtasApp.
“Makanya aku jadi takut kena covid. Sudah mah setiap hari lewat pabrik itu (yang ada cluster jumbo), belum lagi ancaman diputus kontrak,” tulis Eldia.
Sebelumnya, KBE juga mengkonfirmasi Satgas Covid-19 di Dinas Tenga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Karawang terkait hal ini. Namun ternyata, Disnakertrans sebagai leading sektor ketenagakerjaan. Tak memiliki sebuah kebijakan apa pun, untuk memproteksi para pekerja pabrik. Dari dampak buruk yang terjadi apa bila mereka terpapar covid-19.
“Disnaker hanya bersifat koordinasi dan monitoring saja. Ketika ada kebijkan perusahaan yang merugikan pekerja atas dampak Covid. Kita hanya melapor ke dewan pengawas (Disnaker Provinsi). Tindakan hanya bisa dilakukan oleh Satgas Covid Kabupaten,” ungkap Ahmad, Ketua Satgas Covid-19 Disnakertrans Karawang, yang juga Kasie Perselisihan Tenaga Kerja, Bidang Syaker. (wyd/mhs)