Sesuai amanat PPKM Mikro. Pasien positif yang menjalani isolasi mandiri, menjadi tanggung jawab Satgas Covid-19 tingkat kecamatan. Tingginya kasus positif baru, membuat para camat saat ini kewalahan. Khususnya untuk menyediakan kebutuhan pangan warganya yang di lockdown. Seperti yang terjadi di Kecamatan Cilamaya Wetan. Ditengah ledakan kasus positif dari cluster keluarga. Satgas Covid-19 setempat harus bekerja ekstra untuk memastikan ketersediaan pangan dan obat-obatan. Bahkan, Camat Cilamaya Wetan, Basuki Rachmat. Harus door to door ke sejumlah instansi. Untuk mengajukan permintaan bantuan pangan bagi para pasien positif Covid-19. “Kami aktif layangkan surat ajuan bantuan sembako ke BPBD dan instansi lainnya, untuk memastikan ketersedian pangan tetap aman,” kata Basuki, rabu, (16/6/2021). Basuki mengungkapkan, anggaran covid-19 dari pemerintah mulai menipis. Tiap awal pekan, pihaknya mengaku harus memastikan ketersediaan pangan minimal untuk tujuh hari ke depan. Selain pangan, kata Basuki, untuk urusan ketersediaan obat-obatan. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan dua puskesmas yang ada di wilayahnya. Agar pendistribusian obat berjalan dengan lancar.
“Baru saja kita salurkan bantuan dari Polres dan Swadaya. Pokonya ketersediaan sembako minimal satu minggu terpenuhi,” ucapnya. Masih kata Basuki, sejauh ini baru ada dua wilayah di Kecamatan Cilamaya Wetan yang dilakukan lockdown. Yaitu, di Desa Rawagempol Wetan dan Tegalwaru. Kepada seluruh warganya yang sedang menjalani karantina. Basuki selalu mengimbau agar disiplin dalan menjalankan protokol isolasi. Semua dari mereka juga dilarang keluar dari wilayah yang di lockdown. Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Karawang, Fitra Hergyana mengatakan, zona merah di Karawang meluas dari 18 kecamatan menjadi 25 kecamatan. Hal ini berimbas pada peningkatan bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit, yang mencapai 89,4 persen. “Lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi di Karawang, dari 10 hari sebelumnya itu 18 kecamatan yang zona merah, sekarang jadi 25 kecamatan, terus BOR juga meningkat, sekarang sampai 89,4 persen,” tulis Fitra dalam pesan singkatnya. Dari data terbaru, yang dilansir dari website Satgas Penanganan Covid-19 Karawang, tertanggal Selasa (15/6/2021) pukul 12.00 WIB. Jumlah kasus yang tercatat sebanyak 21.261 kasus terkonfirmasi positif, naik 159 dari hari sebelumnya. Rinciannya, 769 masih perawatan, 554 isolasi mandiri, 19.265 sembuh, 673 meninggal. Sementara itu, untuk mengantisipasi keterisian bed, Satgas Covid-19 Karawang telah berkoordinasi dengan RS swasta di seluruh Karawang, untuk menyiapkan bed dalam antisipasi lonjakan kasus covid-19. “Kondisi ketersediaan tempat tidur, dan ICU bagi pasien Covid 19 hari ini sudah mencapai 89,4%. Bupati sebelumnya, sudah mengundang RS swasta se Karawang sebagai RS rujukan, dan berdiskusi terkait kondisi Karawang,” papar Fitra. “Adapun semua RS dalam status siaga dan setiap RS sedang berusaha menambah tempat tidur bagi masyarakat yang perlu penanganan intensif, nakes, dan ketersediaan obat-obatan, karena pelayanan terhadap pasien Non Covid pun harus kami layani,” tandasnya. (bbs/wyd/mhs)