Tarik-Ulur Refocussing APBD 2021
RENCANA refocussing APBD Karawang 2021 kembali mencuat imbas meningkatnya kembali wabah covid-19 di Kabupaten Karawang. Sekda Karawang, Acep Jamhuri kepada awak media bahkan menyebut telah melaporkannya kepada bupati ihwal niatan kembali melakukan refocusing APBD. Namun, belum jelas anggaran mana yang akan dialihkan. Sebagian pemerhati mendesak meminta lelang proyek disetop agar anggaranya bisa dialihkan ke penanggulangan covid-19. Di sisi lain, sebaliknya sebagian meminta yang duakihkan anggaran-anggaran proyek pokir atau pokok pikiran yang pelaksanaanya tanpa lelang dan jumlahnya disinyalir jauh lebih besar dibanding proyek yang ditenderkan. Keorang pemerhati pemerintahan, Gabryel Alexander, meminta Pemkab Karawang cermat menanggapi isu refocussing yang sedang gencar digaungkan. Apalagi, kata dia, isu refocussing ini disinyalir menggiring opini untuk menunda semua proyek lelang LPSE. “Refocussing tidak terlalu substansial dengan lelang di LPSE, lebih baik refocussing pokir,” katanya. “Kalau paket LPSE APBD Karawang itu kecil, karena 90 persen itu dari dana alokasi khusus (DAK) dan bantuan provinsi (Banprov). Apanya yang mau direfocusing coba? APBD Karawang habis dipokir,” timpalnya. Menurutnya, anggaran-anggaran proyek yang dilelang di LPSE itu bukan berasal dari mayoritas anggaran APBD Karawang. Hanya proyek-proyek urgent yang dianggarkan karena tidak bisa di-PL-kan. Kalau bisa di-PL-kan pasti habis jadi pokir. “Proyek di Dinkes mayoritas sumbernya DAK, proyek jalan yang besar sumbernya DAK, RS Paru sumbernya DAK dari cukai, proyek di RSUD dari Banprov. Proyek sumber APBD Karawang cuma proyek-proyek receh paling tinggi anggarannya Rp500 juta,” ungkapnya. “Jangan-jangan orang yang meramaikan refocusing proyek lelang apa karena arahannya kalah. Jangan sampai ada tuduhan calonnya kalah lalu teriak lelang ditunda,” sambungnya sambil berkelakar. Gabryel menyarankan, lebih baik pangkas habis kegiatan seremonial dan sejenisnya. Jangan kemudian hari ada masalah baru ketika refocussing membabi buta ada teriakan infrastruktur hancur. “Kasihan rakyat kita selalu saling serang dengan mengedepankan suka atau tidak. Jangan sampai Allah turunkan bencana karena hati kita selalu julid, bertengkar, saling menjatuhkan tanpa introspeksi pada diri sendiri tentang apa yang telah diperbuat untuk sesama,” tutupnya. (bbs/mhs)