Pelayanan Sejuta Akseptor Tidak Maksimal

Pelayanan Sejuta Akseptor Tidak Maksimal
PELAYANAN : DPPKB Karawang saat melakukan pelayanan KB MOW di Rumah Sakit Rosela Karawang.
0 Komentar

Harganas 2021 Terganjal Covid-19

KARAWANG – Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Kabupaten Karawang tak akan semeriah kemarin. Pasalnya, di pertengahan tahun 2021 ini. Telah terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan. Bahkan, warga Karawang tengah dihebohkan dengan banyaknya kasus varian delta dari India. Sementara, seperti tahun-tahun sebelumnya. BKKBN menargetkan satu juta pelayanan akseptor KB baru di Hari Keluarga Nasional tahun ini. Namun, situasi ini membuat Dinas Pengendalian Penduduk dan Kelurga Berencana (DPPKB) Karawang kesulitan untuk melakukan pelayanan. Kepada KBE, Kabid KB DPPKB Karawang, Solehudin mengungkapkan, tahun ini BKKBN menargetkan total 18 ribu akseptor KB baru MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Solehudin mengatakan, pelayanan KB terpusat di Karawang tahun ini sangat sulit. Selain terjadi lonjakan kasus dan ada varian delta. Saat ini banyak tenaga kesehatan puskesmas di Karawang yang terpapar Covid-19. Sehingga, Dinas Kesehatan Karawang tak mengizinkan pelayanan KB terpusat. “Kita sudah koordinasi, Dinkes tak mau ambil resiko. Jadi mereka tidak akan memfasilitasi pelayanan pasang implan dan IUD di puskesmas. Begitu juga rumah sakit yang melayani MOW, mereka minta pelayanannya di pending,” ungkap Solehudin, Selasa (22/6/2021). Meski pun kondisinya sulit, sebut Solehudin, pihaknya tetap berusaha untuk melakukan pelayanan KB sejuta akseptor. Meski pun tidak akan maksimal sesuai harapan BKKBN. Salah satu solusi yang tengah di galakan. Yaitu menggandeng Ikatan Bidan Indonesia (IBI) untuk melakukan pelayanan pasang implan dan IUD secara terbatas. Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19. “Tahun kemarin kita melebihi target, bahkan sampai 117 persen. Tapi tahun ini, sepertinya tidak akan maksimal,” keluhnya. Solusi lain, sebut Solehudin, yakin memaksimalkan pembagian alat KB non MKJP. Seperti pembagian pil KB dan kondom kepada pasangan usia subur. “Kita juga upayakan pelayanan KB ini bisa maksimal di zona hijau Covid-19, meski pun hanya ada dua kecamatan,” ungkap Soleh. Ia berharap, upaya yang tengah dilakukan DPPKB Karawang mendapat dukungan penuh. Baik dari Pemkab Karawang dan seluruh OPD. Tak terkecuali BKKBN, selaku pemilik hajat besar Harganas. “Harganas jatuh setiap tanggal 29 Juni. Melihat kondisi yang begini, kecil kemungkinan kita bisa capai target 100 persen. Kami berharap maklum,” pungkasnya. (wyd/rie)

0 Komentar