BABELAN – Warga Kedungjaya, Kecamatan Babelan, hingga saat ini masih menanti program corporate social responsibility (CSR) PT Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) yang belum ada kejelasan.
Padahal, program tersebut sangat dibutuhkan warga yang tengah menghadapi kesulitan ekonomi pada situasi pandemi Covid-19.
Direktur BUMDes Mitra Jaya di Kedungjaya, Masduqi, menjelaskan pada 2020 pihaknya mendapat program stimulus ekonomi pada bidang konveksi sebesar Rp 20 juta beserta 1 unit mesin jahit.
Lewat program itu, BUMDes Mitra Jaya, berhasil memberdayakan warga di Dusun 1 dan 3. Di Dusun 1 warga membuat sarung bantal, sementara di Dusun 3 membuat baju piama.
“Yang belum direalisasikan adalah penambahan modal awal seperti kita buatkan proposal, itu belum memenuhi operasional kita,” ucap dia.
Kendala yang dihadapi saat ini adalah pembuatan bahan itu tersendat lantaran keterbatasan modal, padahal di satu sisi warga membutuhkan mata pencaharian di tengah kondisi covid-19 yang semakin mengganas.
Karena keterbatasan modal itu, bahan baku jadi berkurang dan BUMDes Mitra Jaya tak mampu memenuhi permintaan pasar.
“Kita sebenarnya ad rencana 4 titik di 4 dusun. Kemarin baru 2 titik, dusun 1 dan dusun 3. Ada 2 titik yang belum kita jamah,” ucap dia.
“Mereka gak ada penyebutan bulan (untuk janji realisasi CSR), tapi tahun 2021 ini sudah masuk pertengahan tahun,” sambung dia.
Dia berharap realisasi yang lebih cepat dapat lebih baik karena dengan hal itu program stimulus usaha desa pada bidang konveksi dapat kembali berjalan.
Sementara itu, tokoh pemuda setempat, Min Fadhillah, menjelaskan hingga pertengahan tahun belum ada kejelasan perihal program CSR dari perusahaan migas pelat merah itu.
“Apalagi covid sekarang sedang memuncak seperti sekarang ini, bantuan CSR mungkin bisa membantu perekonomian desa kalau bisa terealisasi dengan cepat,” kata dia.
Pemberian CSR berupa mesin jahit untuk Desa Kedungjaya dan 2 desa lainnya di kecamatan tersebut pada 2 Oktober 2020, dan pemberian stimulus terhadap program ekonomi desa sebesar Rp20 juta pada 3 November 2020.
“Sebetulnya saat CSR mulai ada kembali, kita udah seneng perusahaan bisa bantu warga desa, dan mulai ada yang terbantu,” kata dia.