Ribut-Ribut Peti Mati Perusahaan Tambang, BUPATI: KAMI SANGAT BUTUH

0 Komentar

KARAWANG- Pemkab Karawang menerima bantuan 500 buah peti mati dari salah satu perusahaan pertambangan, PT. Atlasindo Utama, Senin (12/7/2021). Bantuan peti mati sangat dibutuhkan setelah kasus kematian covid-19 terus meningkat. Namun di sisi lain, para aktivis lingkung menyoroti bantuan dari perusahaan tambang yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi musuh mereka dan keberadaanya terus ditolak oleh aktivis itu. “Kami atas nama pemerintah daerah Karawang mengucapkan terima kasih atas bantuan peti mati ini. Kebutuhan peti mati belakangan ini cukup tinggi karena angka kematian karena covid-19 cukup tinggi. Kemarin saja 50 orang meninggal karena covid-19 dalam satu hari,” kata Cellica. Menurut Cellica angka kematian akibat covid-19 mencapai 20 orang per harinya. Angka ini cukup tinggi dibandingkan sebelum lebaran. Kebutuhan akan peti mati semakin tinggi dan sulit untuk mendapatkan dibandingkan sebelumnya. “Kalau melalui vendor, kita kesulitan mendapatkan peti mati dalam waktu cepat. Makanya bantuan peti mati dari perusahaan sangat kita butuhkan,” katanya. Cellica mengaku saking sulitnya mendapatkan peti mati, dia intruksikan agar melibatkan pengrajin kayu untuk membuat peti mati. Sejumlah pengrajin kayu di kecamatan Lemahabang dan Jatisari sudah membuat peti mati.

Kritikan Pegiat Lingkungan
Kritikan pegiat lingkungan ramai disuarakan di pelbagai media sosial soal bantuan dari perusahaan tambang batuan andesit di Karawang, PT Atlasindo Utama. Satu di antaranya, kritikan ramai di suarakan di media sosial Facebook.
“Pemberian 500 peti mati yang katanya bentuk kepedulian dari PT. Atlasindo Utama (Perusahaan Pemegang IUP dari Mall Administrasi) Kepada Pemerintah Daerah Karawang. Merupakan bentuk penghinaan kepada masyarakat Karawang,” tulis akun Erik Ramdani dalam ungggahan di statusnya.
“Ayat hari ini adalah “PETI MATI” untuk pemerintah daerah. Sudah diterima tinggal dijalani,” tulis akun FB pegiat lingkungan yang getol melakukan advokais kasus pencemaran lingkungan di Karawang, Yudi W Sajatining Buana.
Pandemi Tak Terkendali
Pabrik-pabrik di kawasan industri menjadi biangkeladi lepas kendalinya penanggulangan pandemi covid-19 di Karawang. Pekan pertama pelaksanaan PPKM darurat , angka pasien baru postif covid-19 mencapai 3.864 kasus dengan total angka kematian sebanyak 119 jiwa. Banyaknya pabrik yang ngibul data dan abai aturan PPKM, ditambah lagi adanya sebaran empat varian korona sekaligus di Kota Pangkal Perjuangan, membuat kondisi semakin centang-perenang.

0 Komentar