KARAWANG – Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas
Singaperbangsa Karawang (Unsika) melakukan pengabdian dengan membuat
Edu-Agrowisata melalui program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D)
Kemendikbud Dikti. Program yang dimulai Agustus hingga Desember 2021 ini
dilaksanakan di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, Karawang.
Kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa Unsika
ini merupakan hasil diskusi dengan pihak desa dan mayarakat setempat. Nantinya,
Edu-Agrowisata yang akan dibentuk terdiri dari beberapa komponen seperti
pembuatan rumah burung hantu di beberapa titik lahan sawah yang bertujuan
menjadi musuh alami hama tikus, membuat pola tanam polikultur antara padi dan
tanaman jagung di pematang sawah.
Kemudian, menanam tanaman hortikultura berupa
kangkung di lahan kosong yang berada di sekitar lahan padi, memanfaatkan
irigasi sawah untuk budidaya ikan sehingga nantinya kotoran ikan dapat
dialirkan ke lahan sebagai pupuk organik untuk padi.
Baca Juga:APBD 2020 FOKUS PEMULIHAN EKONOMI: Pemkab Bekasi Ikuti Titah PusatPanas Pilpres Lebih Cepat Tiba
Selain itu, untuk memperindah lahan pertanian,
di sepanjang jalur irigasi akan ditanami tanaman refugia yang nantinya berguna
juga sebagai inang musuh alami hama wereng dan hama lainnya.
Dalam upaya mendukung terbentuknya
Edu-Agrowisata tersebut, akan dibuat papan-papan informasi mengenai komponen
yang ada agar para pengunjung tidak hanya mendapat nilai estetika, tapi
bisa memperoleh pengetahuan.
Selain petani, program Edu-Agrowisata juga
bekerja sama dengan para peternak domba yang akan dilibatkan dalam proses
pembuatan biourine. Biourine merupakan pupuk sekaligus pestisida organik yang
terbuat dari urine domba.
“Program ini bagus sekali dan cocok diterapkan
di Desa Lemahmulya melihat dari potensi yang ada serta dilihat dari antusiasme
petani setempat” ujar Ketua Gapoktan Citra Sembada, Aa Kurnia, Kamis (12/8)
lalu.
Kabid Destinasi Wisata, Disparbud Karawang,
Dede Pramiadi Asmara menilai, program yang dibuat mahasiswa Unsika sangat
menarik. “Kalau memang bisa dikembangkan burung hantu menjadi banyak, akan
menjadi daya tarik wisata,” kata Dede.
Kepala Desa Lemahmulya, Cecep Makmur Wahyudin
mengungkapkan kebangaannya pada mahasiswa serta meminta masyarakat yang
terlibat untuk ikut turut antusias demi kelancaran program.
Cecep juga berharap, dengan adanya program
tersebut, nantinya masyarakat, petani, peternak domba serta aparat desa