KBEONLINE.ID – Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana belum memberikan komentar apa pun mengenai ramai disorotnya rekam jejak pemenang tender megaproyek IGD dan Ruang Perawatan Kritis Terpadu RSUD Karawang yang nilai kontrak proyeknya Rp 20 miliar. Saat mencoba mengonfirmasi, pada waktu yang sama ia menghindari wawancara doorstop yang dilakukan KBE.
“Nanti saja ya,” singkat Cellica kepada KBE di Gedung Singaperbangsa Kompleks Kantor Bupati Karawang.
PT Darmo Sipon merupakan perusahaan pemenang tender proyek IGD RSUD. Perusahaan ini pernah terseret kasus pencucian uang eks Bendum Partai Demokrat Nazarudin pada tahun 2016 silam– PT Darmo Sipon tercatat masuk ke dalam 42 perusahaan yang menjadi tempat pencucian uang.
Baca Juga:Pemkot Klaim 6.789 RT Zona HijauBersiap Buka Aktivitas Sekolah, Keselamatan Siswa Harus Dipastikan Terjamin
Rekam jejak itu, dinilai oleh sejumlah pihak perlu diklarifikasi oleh Cellica, agar tidak ada kecurigaan dari publik terkait banyaknya dugaan kepentingan memenangkan PT Darmo Sipon saat proses tender.
“Bupati harus bicara. Minimal itu jadi titik yang bisa membuat publik tak menaruh curiga. Harusnya bupati bilang dan menyarakan sudah meminta kepada anak buahnya terlepas rekam jejaknya yang ramai di media, bupati memastikan pekerjaanya harus bagus, harus beres,” kata pemerhati kebijakan pemerintah daerah, Pancajihadi Al-Panji.
Dugaan Perusahaan Rentalan Selain pernah terseret kasus pencucian uang dalam perkara korupsi eks Bendum Demokrat, Nazarudin tahun 2016 silam, PT Darmo Sipon punya riwayat sebagai perusahaan rentalan dan bermasalah.
Aturan mainnya saat itu: perusahaan dipinjamkan dengan imbalan bayaran uang 0,5% dari nilai kontrak proyek. Kini perusahaan itu mulai membangun megaproyek gedung IGD dan Ruang Perawatan Kritis Terpadu RSUD Karawang yang nilai kontrak proyeknya Rp 20 miliar.Seorang pria nampak seorang diri berdiri di bidang tanah yang bakal di–didirkan bangunan lima lantai.
Tanahnya percis di samping IGD RSUD Karawang, yang saban tahun ke belang dipenuhi ilalang. Pria tegap berkaos putih itu diketahui bernama Tio. Dia mengaku sebagai pengawas megaproyek IGD RSUD Karawang.
Saat KBE tiba di sana, sudah ada beberapa alat berat yang memarkir dan beberapa gelintir tiang besi tergeletak yang bakal dijadikan kerangka gedung. Tio mengaku sudah mendengar banyaknya penilaian pesimis proyek yang diawasinya itu tidak akan selesai sesuai kontrak pada pengujung tahun mendatang.Tapi, ia sebagai orang yang ditugasi mengawasi pekerjaan di sana, masih pede pekerjaan bisa sesuai target.