“Persoalan Sungai Cilamaya menyelesaikannya harus komprehensif. (Caranya) melakukan revitalisasi di wilayah hilir yang mengalami penyempitan maupun pendangkalan maupun (akibat pembuangan) limbah domestik,” kata Muslim.
“Sementara di wilayah hulu, penanganan limbah industri yang perlu ketegasan dari Satgas Sungai Cilamaya,” tegasnya.
Masih kata dia, dalam konsederan Surat keputusan Gubernur nomor 614 terkait Satgas sungai Cilamaya ini, ada poin penting yang tertera didalamnya. Diantaranya menyebutkan kerugian, baik itu kerugian ekosistem, ekonomi, kesehatan, pertanian dan seterusnya.
“Oleh sebab itu, hal ini harusnya menjadi perhatian Satgas Sungai Cilamaya agar (tidak terjadi) dibiarkan dan membiarkan,” tukasnya.
Di sisi lain, hampir satu tahun yang lalu. Ridwan Kamil menyatakan, penanganan kerusakan lingkungan di DAS Cilamaya akan dilakukan secara komprehensif dengan mengadopsi konsep penanganan DAS Citarum melalui program Citarum Harum. Dimana dalam praktiknya, Emil akan mengkolaborasikan lima sektor penting, yakni akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.
“Mulai hari ini, kita bertekad mengembalikan Sungai Cilamaya menjadi sungai yang bersih dan kembali menjadi sumber kehidupan yang menyehatkan bagi masyarakat,” tutur Ridwan Kamil dalam kegiatan pencanangan Gerakan Aksi Nyata DAS Cilamaya di kawasan Bendung Barugbug, Karawang, Rabu (4/11/2020).
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, upaya mengembalikan fungsi Sungai Cilamaya diawali aspirasi masyarakat dan pegiat lingkungan yang mengeluhkan pencemaran dan kerusakan lingkungan di DAS Cilamaya.
“Pencemaran utamanya terjadi di musim kemarau dimana air sungai bisa sangat hitam dan bau,” kata dia.
Kang Emil menegaskan, dengan mengadopsi konsep Citarum Harum, pemprov juga menerapkan 12 indikator keberhasilan dalam penanganan DAS Cilamaya, yakni penanganan lahan kritis, sedimentasi akibat perkebunan, limbah industri, limbah ternak, limbah domestik, sampah wilayah, kualitas air, tata guna lahan, penegakkan hukum, komunikasi publik, edukasi, dan kolaborasi.
“Sungai Citarum sudah membuahkan kualitas air yang lebih baik. Memang belum selesai karena sampah dan hal-hal negatif masih ada, tapi sudah jauh lebih baik. Situasi Citarum sekarang sudah tidak lagi tercemar berat, tidak tercemar sedang, tapi sudah tercemar ringan,” katanya.