KARAWANG – Tak bisa dipungkiri, narkoba masih menjadi ancaman serius bagi para remaja di Karawang. Sebagai salah satu daerah pintu masuk ke ibu kota dan berbatasan langsung dengan bibir pantai, Karawang menjadi salah satu pasar menggiurkan bagi para bandar barang haram itu.
Wilayah pesisir utara Karawang yang dibatasi langsung dengan bibir pantai menjadi pintu ke luar-masuknya narkotika. Hal ini dibenarkan juga oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Karawang, R. Dea Rhinofa.
Bahkan Dea mengungkapkan, pasokan narkotika dari jalur laut Karawang presentasinya 80 persen dari seluruh peredaran natrkotika di Karawang. Oleh karena itu aparat desa atau masyarakat di wilayah pesisir diminta waspada dan melaporkan jika ada sesuatu yang mencurigakan terkait penyebaran narkotika.
Baca Juga:Pembelian Mobdin Bupati-Wabup Sah-Sah Saja….8.000 Rumah di Karawang Tidak Layak Huni
“Memang daerah pesisir Karawang saat ini rawan penyebaran narkotika. Sejumlah wilayah pesisir pantai Karawang seperti di kecamatan Pakisjaya, Cilamaya, Tempuran dan Ciparage sangat rentan penyalahgunaan gelap narkoba,” kata Kepala BNN Karawang, Dea Rhinofa, Senin (20/9/2021).
Menurut Dea, dia sudah meminta aparat desa dan masyarakat sekitar pesisir apabila mengetahui ada peredaran Narkoba di wilayahnya jangan takut untuk melapor. Dibutuhkan peran serta masyarakat pesisir dalam memerangi peredaran narkoba.
“Jika memang mengetahui peredaran narkoba bisa melaporkan kepada Babinsa dan Babinkamtibmas setempat,” jelasnya.
Dea mengatakan, narkoba masuk ke Karawang melalui jalur laut dari wilayah Bekasi, Purwakarta dan Subang. Bukan hanya narkotika tapi obat-obatan seperti eksimer, Ramadol dan Komik juga masuk melalui laut. Jenis obat-obatan ini banyak di konsumsi oleh para pelajar.
“Kalau obat-obatan seperti itu karena harganya murah jadi disukai pelajar. Narkoba masuk ke Karawang melalui jalur laut dari wilayah Bekasi, Purwakarta dan Subang,” pungkasnya. (rie/mhs)