KARAWANG – Empat mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) meraih insentif pada Program Kreativitas Mahasiswa dalam bidang Artikel Ilmiah (PKM-AI) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tahun 2021.
Keempat mahasiswa tersebut yaitu Fatimah Khailaliyah, Cici Lestari, Oktari Rabiatussyifa, dan Ihat Solihat. Mereka merupakan mahasiswa Teknik Industri yang berhasil masuk pada PKM-AI dengan mengangkat judul karya tulis “Analisis Tingkat Antrian Minimarket Dengan Metode Single Channel Single Phase Teori Antrian Saat Pandemi Covid-19”.
Berbeda dengan jenis PKM lainnya yang didanai sebelum adanya aktivitas riset dan pengabdian, PKM-AI dapat memperoleh insentif melalui pengiriman karya tulis berupa artikel ilmiah yang dinilai baik serta sudah melalui proses riset sebelumnya. Sumber penulisan PKM-AI dapat berasal dari Praktek Kerja Lapangan (PKL), Kuliah Kerja Nyata (KKN), maupun kegiatan berkelompok lainnya.
Baca Juga:Hanya Persatuan Bangsa yang Bisa Taklukan PandemiKades Ragemunggal Dorong Pemuda jadi Petani Millenial
“Tujuan dari adanya penelitian ini yaitu untuk mengetahui model antrian yang sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai ventilasi, durasi, dan jarak sebagai langkah dalam memutus rantai penyebaran virus covid-19 menggunakan teori antrian single channel single phase pada Alfamart dan Indomaret. Di mana munculnya pandemi sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan masyarakat,” ujar Fatimah.
Penggunaan teori antrian single channel single phase berdasarkan pada proses pelayanan kasir Alfamart dan Indomaret. Pada proses tersebut terlihat satu jalur untuk satu tahapan atau satu pemberi layanan untuk satu jenis layanan. Proses penelitian dilakukan secara langsung pada objek penelitian dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa VDJ pada sistem antrian berpengaruh dari segi waktu pelayanan kasir pada pengunjung yang akan menimbulkan antrian. Sesuai dengan kebijakan menghindari ruang publik dengan sirkulasi udara tertutup, durasi bertemu dan berbicara dengan orang lain maksimal 5-15 menit, dan menjaga jarak dengan orang lain sejauh 2 meter hasil yang didapatkan rata-rata waktu menunggu dalam sistem dan antrian minimarket Ronggowaluyo selama 2-3 menit. Hal tersebut tentu dapat mengurangi tingkat antrian pengunjung yang ada.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung jalannya penelitian ini. Khususnya kepada Universitas Singaperbangsa Karawang telah memberi kesempatan kepada kami untuk ikut serta dalam PKM ini serta dosen kami Ibu Rianita Puspa Sari yang telah memberi pengarahan dan bimbingan dalam proses penelitian dan penyusunan karya tulis,” ucap Fatimah. (rls)