Lokasi Kewenangan Kepala Desa Waluya
CIKARANG UTARA – Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 02 Waluya, Desa Waluya, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, bersama Komite Sekolah mengaku mengusulkan Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SDN 03 Waluya pada saat Musrenbang Tahun 2018. Menurut Kepala Sekolah SDN 02 Waluya, Tolib, diusulkannya pembangunan USB SDN 03 Waluya berdasarkan acuan dari Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017. Yang mengatur dalam Permendikbud tersebut bahwa sekolah hanya bisa menerima siswa baru sebanyak 4 ruang kelas dengan jumlah siswa per kelasnya itu 28 siswa, jadi totalnya 112 siswa. “ Dengan Permendikbud tersebut, saya sebagai pelaksana di lapangan akhirnya melaksanakan sesuai dengan Permendikbud tersebut, akhirnya saya didemo warga pada tahun 2017 karena anak-anaknya tidak tertampung di SDN 02 Waluya ini,” kata Tolib saat ditemui Cikarang Ekspres di SDN 02 Waluya, Sabtu (9/10/2021). “Atas dasar kejadian itulah akhirnya saya dengan ketua komite bermusyawarah, berkoordinasi dengan pengawas bina. Bagaimana kalau kita mengajukan sekolah baru di waluya ini ? akhirnya kita semua sepakat dan pada saat Musrenbang Desa tahun 2018 kita ajukan Pembangunan USB SDN 03 Waluya,” sambungnya. Tolib mengakui, semenjak itu pihak sekolah sudah menyampaikan ke Dinas Pendidikan dan semenjak itu pun sudah diizinkan oleh dinas walaupun secara lisan untuk menerima siswa SDN 03 Waluya disini (SDN 02 Waluya). “Bahkan sampai saat ini sudah mencapai kelas empat dengan jumlah siswa hampir 200 an,” katanya. Terkait persoalan dimana lokasi SDN 03 Waluya akan di bangun, kata dia, semuanya diserahkan kepada Kepala Desa Waluya, karena menurutnya dia yang punya wilayah dan punya kewenangan. “Saya hanya minta ke pak lurah, pak lurah tolong di bantu saya mau mengusulkan ke dinas untuk pembangunan SDN 03 Waluya karena mengingat minat masyarakat waluya yang ingin mendaftar di SDN 02 Waluya sudah tidak bisa tertampung,” jelasnya. “ Iya kalau tempat saya tidak tahu menahu, itu urusan pak lurah. Sehingga pak lurah lah yang waktu itu mencarikan tanah fasos fasum di lingkungan Perumahan Bumi Citra lestari (BCL) ini. Kebetulan kata pak lurah hanya itu lokasi fasos fasum yang paling besar (di Blok E21 dan E30, red), kalau yang lain juga sebenarnya ada tapi sudah pada di bangun, ada yang di bangun taman dan juga masjid,” timpal Tolib.