KARAWANG- Di tengah masa uji coba kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Karawang. Sejumlah gedung sekolah dasar negeri (SDN) di kota pangkal perjuangan mengalami kerusakan bahkan sampai ambruk. Hal ini terjadi karena selama pandemi covid-19 tidak dilakukan perawatan maupun rehabilitasi kualitas gedung yang memang sudah tua dan lapuk. Akhir pekan kemarin, atap gedung SDN Bayur Kidul 1, di wilayah Kecamatan Cilamaya Kulon ambruk dan menimpa satu rumah warga disekitar sekolah. Peristiwa ambruknya gedung sekolah ini terjadi pada Sabtu, (9/10/2021) malam, sekitar pukul 18.30 WIB. Kepada KBE, Kepala SDN Bayur Kidul 1, Akhmad Holili menuturkan, atap gedung yang ambruk itu merupakan bangunan tahun 2012. Sejak 6 bulan lalu, pihaknya sudah mengajukan untuk perbaikan dan renovasi. Mengingat kondisinya sudah hampir roboh. Akhmad mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi hingga mengirim proposal permohonan perbaikan kepada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Karawang melalui Korwilcambidik Kecamatan Cilamaya Kulon. Namun, sampai gedung itu ambruk tidak ada realisasi perbaikan yang diharapkan pihak sekolah. “Gedung ini roboh malam minggu kemarin, ada bunyi retakan sekitar 5 kali suara kayu patah, habis solat maghrib kita keluar mushola, tak lama gedung ini roboh dihadapan saya dan warga,” ungkap Akhmad, kepada KBE, senin (11/10/2021). Dia menjelaskan, setelah gedung ini roboh sejumlah pejabat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang langsung terjun ke lokasi keesokan harinya. Termasuk Kadisdikpora Karawang, anggota dewan, juga Camat Cilamaya Kulon. Ironisnya, sebelum gedung ini roboh. Mereka tak pernah berkunjung ke sekolah tersebut. Padahal, lokasi SDN Bayur Kidul 1 cukup strategis. Berdiri di pinggir jalan Syeh Quro – Lamaran, dekat dengan kantor desa dan gedung-gedung pemerintahan lainnya. “Harapan saya ingin segera diperbaiki, kalau bisa ditingkat, karena SDN Bayur Kidul 1 ini kekurangan ruang kelas,” pintanya. Sebelum gedung ini roboh, lanjut Akhmad, SDN Bayur Kidul 1 hanya memiliki 6 ruangan. Lima di antaranya digunakan untuk ruang kelas, sisanya untuk ruang guru sekaligus kantor kepala sekolah. “Ruang kelas kita cuma ada lima, sementara rombel ana enam kelas. Jadi selama ini kelas satu dengan kelas dua kita sift,” jelasnya. “Saya berharap sebelum PTM gedung sekolah sudah diperbaiki. Termasuk atap gedung lain juga sudah rawan ambruk,” imbuhnya. Di sisi lain, anggota DPRD Karawang, H. Cita ketika berkunjung ke lokasi mengatakan, SDN Bayur Kidul 1 ini adalah salah satu sekolah tertia di Kecamatan Cilamaya Kulon. Dulunya, SD ini bernama SDN Berdikari yang berdiri sejak tahun 1942.