Tumpukan Sampah Tidak Pernah Usai
KABUPATEN BEKASI- Tumpukan sampah di Kali Jambe, Kabupaten Bekasi terus-menerus terjadi, seakan tak pernah ada jalan ke luar solusi mengatasinya. bukan kali ini saja terjadi. Beragam sampah menumpuk di lokasi. Mulai dari sampah styrofoam, kayu, batang pohon pisang, botol plastik, hingga selimut bekas.
Bahkan, masalah sampah di Kali Jambe sempat menjadi perhatian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ridwan Kamil mengatakan, jika Pemkab Bekasi tak mampu membersihkan, Pemprov yang akan turun tangan.
“Tapi kalau pemerintah Kabupaten Bekasi betul-betul menyerah (soal Kali Jambe) baru kita turun. Karena kadang-kadang kita juga sering ada kendala, kita berinisiatif ternyata wilayah administrasinya kan masih di dalam kewenangan kabupaten,” ungkap Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Baca Juga:Dinkop UKM Karawang Latih Istri Nelayan Berwirausaha KPK Dalami Proyek Toilet ‘Sultan’ Bekasi
Terbaru pada Oktober 2021, tumpukan sampah ditemukan di Kali Jambe tepatnya di belakang Rest Area Km 19 Tol Jakarta Cikampek (Japek), Kelurahan Jatimulya, Tambun Selatan. Kondisi tumpukan sampah tidak berbeda dengan tumpukan-tumpukan sampah di lokasi sebelumnya.
Sampah yang menyumbat aliran air sudah terbukti pernah bikin banjir permukiman warga setempat. “Permukiman dan rest area Km 19 itu tahun kemarin juga pernah kebanjiran,” kata Ketua RT 07 RW 08 Kelurahan Jatimulya, Kabupaten Bekasi, Muhammad Arief, di rumahnya.
“Awal tahun juga, saat musim hujan,” imbuhnya.
Ketua Forum Kali Jambe, Shadiq Helmi, menyebut sampah di kali yang berada di belakang rest area Km 19 Tol Jakarta-Cikampek ini disebabkan beberapa faktor yang membuat hal tersebut tampak semrawut.
“Saya mulai dari hulunya dulu deh, hulunya itu Sumur Batu dan Bantargebang, kemudian Kali Jambe ini terdapat bangunan liar yang ada di sempadan, kemudian juga banyak pedagang-pedagang yang beraktivitas di dekat kali. Kemudian juga banyak warga yang membuang sampah atau TPS sementara di sana,” katanya.
Akibat faktor tersebut, kondisi Kali Jambe dan masyarakat yang berada di sana makin memprihatinkan. Apalagi, menurutnya, pembuangan sampah yang kerap terjadi tidak lepas dari kesalahan pola masyarakat yang berada dekat kali tersebut.
“Kenapa mereka membuang sampah di sana karena tidak ada TPS, kenapa tidak ada TPS karena tidak ada perhatian dari pemerintah setempat, kenapa ada TPS liar di dekat bantaran kali, karena tidak ada pengawasan dari pemerintah,” tutur Shadip Helmi menjelaskan sengkarut masalah ini. (bbs/mhs)