“Tapi kalau banjirnya merata di banyak tempat ya terpaksa kita harus antri dan menungggu yang lain selesai (di evakuasi),” imbuhnya. Masih kata Yasin, BMKG sebenarnya memprediksi jika puncak musim hujan di wilayah Karawang akan terjadi pada awal tahun 2022. Namun, karena wilayah Jawa Barat masuk dalam zona terdampak Badai La Nina. Musim hujan jadi datang lebih cepat dan harus dilakukan tindakan preventif agar tidak terjadi hal buruk yang tak diinginkan. Yasin menyebut, pihak BPBD Karawang saat ini, melalui satgas yang berada di setiap kecamatan. Sedang gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak Badai La Nia yang sedang menghantam wilayah Karawang saat ini. “Kalau untuk logistik kita insya allah siap, hanya saja jumlahnya terbatas, karena ini sudah di akhir tahun,” pungkasnya. (wyd)
Karawang Cuma Punya Enam Perahu Karet
