Tentang program link and match yang sudah mencapai total 50 SMK di seluruh Indonesia, Erwan menjelaskan hal tersebut untuk membantu para siswa sekolah vokasi agar memiliki skill yang dibutuhkan, sehingga siap dan kompeten bekerja di dunia industri. Ini sebagai bentuk kontribusi KUI untuk dunia pendidikan dan nasional.
“Pertama, kita bekali dulu guru SMK soal budaya industri di Komatsu Grup Indonesia. Setelah gurunya paham, baru siswanya,” tuturnya.
“Sekarang posisi kita seperti yang dikatakan direktur industri (diwakili oleh Agus Susilohadi, Ed) tadi tentang guru tamu. Jadi silver expert, karyawan yang sudah pengalaman di tempat kami, mengajar di sekolah-sekolah binaan supaya lulusan SMK siap bekerja,” kata dia.
PT KUI juga memberikan simbolis Aspek 5K/ 5R/ 5S ke tiap sekolah yang sudah bekerja sama agar budaya kerja yang dianut perusahaan dapat dipahami oleh peserta Didik.
“Supaya pada saat masuk pabrik, training yang dibutuhkan tidak terlalu lama. Tadinya 6 bulan, sekarang cukup 2 minggu,” ucap dia. (dim/mhs)