PURWAKARTA – Komisi II DPDR Kabupaten Purwakarta minta Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk lebih memaksimalkan pendapatan di sektor Mineral Bukan Logam dan Batuan (MBLB). Hal tersebut diungkapkan, Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Purwakarta, Alaikasalam.
Alaikasalam mengatakan, belum lama ini mengundang pejabat Bapenda guna membahas pengopitamal pajak MBLB. Mengingat, pajak di sektor tersebut belum tergali dengan maksimal. Padahal, potensi pendapatan asli daerah (PAD) di sektor ini diklaim cukup besar.
“Kita secara resmi telah meminta jajaran di Bapenda untuk lebih memaksimalkan pendapatan di sektor MBLB tersebut,” katanya.Menurut dia, juga meminta dilakukan uji petik secara profesional, bahkan jika bisa menggunakan tenaga independen untuk menentukan jumlah pendapatan yang bisa diambil oleh Negara dri sektor ini.
Baca Juga:Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Nia Ramadhani Divonis Hukuman 1 Tahun PenjaraPasca Penangkapan Pepen, Kinerja ASN Kota Bekasi Lebih Diperketat
“Seperti kita ketahui bersama, pendapatan di sektor MBLB, baik dari sumber alam di dalam atau dipermukaan bumi itu sangat potensial untuk ditingkatkan. Maka itu kita minta Bapenda untuk bisa bekerja maksimal,” jelasnya.
Dalam hal ini, butuh keterbukaan mengenai pendapatan di sektor tersebut. Pihaknya mengklaim, saat ini DPRD telah punya angka berapa rupiah per kubik untuk masing-masing jenis material yang didapat dari berbagai informasi dan kelayakan yang terlaporkan.
“Jadi, kami kira pajak MBLB bisa dimaksimalkan oleh Bapenda,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Bapenda Kabupaten Purwakarta, Asep Supriatna tak menampik jika selama ini untuk sektor MBLB belum tergali dengan maksimal. Alasannya, karena penghitungannya masih pakai cara lama.
Asep mengklaim, pihaknya sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke sejumlah daerah yang mempunyai potensi MBLB. Ternyata, di daerah lain sudah menggunakan chekcer untuk mengukur kubikasi hasil tambang ini.
“Memang, kalau hitungan ledakan pendapatan cendrung kecil. Tapi, mau bagaimana lagi karena sampai sekarang itu yang jadi indikatornya. Tapi, saat ini kami sedang rumuskan supaya pendapatan di sektor ini bisa maksimal,” pungkasnya. (san/rie)