NGAMBEK ROMBONGANNYA DATANG TAK DISAMBUT KETUA DPC
Mantan Wakil Bupati Karawang, Ahmad ‘Jimmy’ Zamkhsyari bersama 36 relawannya sudah tiba di sekretariat Kantor DPC Gerindra Karawang. Awalnya Jimmy berniat akan membuat KTA Gerindra. Namun rencana itu ia batalkan usai kecewa lantara ketua DPC Gerindra, Ajang Sopandi sama sekali tidak menyambutnya. Mantan Ketua PKB Karawang ini kesal dan menyebut akan melaporkannya ke Prabowo Subianto. Jimmy dan relawannya sendiri tiba di kantor DPC Partai Gerindra Karawang sekitar pukul 15.00 WIB. Rencana awalnya, mantan Ketua DPC PKB Karawang bersama relawannya tersebut akan membuat KTA Partai Gerindra. Namun di lokasi, tidak ada satu batang hidung pun pengurus atau anggota dewan Partai Gerindra Karawang yang menyambut kedatangan Kang Jimmy dan relawannya. Termasuk Ketua DPC Partai Gerindra Karawang Ajang Sopandi yang sedang berada di lantai dua, ia juga tidak menyambut dan menghampiri Jimmy. Hanya Sekretaris Bapilu Partai Gerindra Karawang Ecan yang menerima Jimmy dan relawannya di ruang rapat lantai 1. Dengan mimik muka kecewa, Kang Jimmy tetap menyerahkan buku Prabowo Subianto cetakan kedua dengan judul ‘Kepemimpinan Militer’. Di hadapan Sekretaris Bapilu Partai Gerindra Karawang, Jimmy menyampaikan, bahwa buku tersebut sebagai simbol perintah langsung dari Prabowo Subianto untuk ia bergabung dan membesarkan Partai Gerindra Karawang. Karena beberapa hari sebelumnya, Jimmy mengaku sudah bertemu langsung dengan Prabowo Subianto. Namun demikian, karena kedatangannya tidak disambut oleh Ketua DPC Partai Gerindra Karawang Ajang Sopandi, akhirnya Jimmy dan 36 relawannya memutuskan untuk menunda bergabung dan membuat KTA Partai Gerindra. “Kalau Pak Ajang slow respon, saya akan laporkan kepada 08,” tutur Kang Jimmy, di hadapan awak media. “Padahal saya sudah sangat bahagia bisa diterima Pak Prabowo. Ngobrol bareng ngopi berjam-jam. Saya kira tidak semua orang bisa seperti itu diterima 08,” kata Kang Jimmy. “Saya merasa dimuliakan saja sama Pak Prabowo. Mohon maaf, partai yang saya besarkan (PKB, red) tidak pernah menerima saya seperti itu,” timpal Jimmy, saat ditanya awak media mengenai alasan mengapa akhirnya akan bergabung dengan Partai Gerindra. Disinggung mengapa kedatangannya bersama relawan tidak ada pengurus Partai Gerindra Karawang yang menyambut, Kang Jimmy mencurigai ada beberapa pengurus Gerindra Karawang yang merasa ‘gerah’ ketika ia bergabung dengan Partai Gerindra. “Ya, mungkin keberadaan saya membuat mereka hareudang (gerah, red) seperti itu. Ya biasa saja seperti itu. Hal biasa dalam politik,” katanya. Namun demikian, kepada awak media Kang Jimmy menegaskan, bahwa pertemuannya dengan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu memang ada arahan untuk membesarkan Partai Gerindra Karawang. “Jelas itu arahan ke sana ada, untuk membesarkan Partai Gerindra,” tandas Kang Jimmy. Sementara itu, Ketua DPC Partai Gerindra Karawang, Ajang Sopandi membantah jika ia tidak menyambut kedatangan Kang Jimmy Dan relawannya. Is bahkan mengaku jika rencana kedatangan Kang Jimmy dan relawannya sudah ia umumkan di group WhatsApp Partai Gerindra Karawang. Tapi untuk persoalan tidak hadirnya pengurus dan anggota dewan Partai Gerindra saat Kang Jimmy datang, hal tersebut bukan lagi menjadi urusannya. Ajang beralasan jika kedatangan Kang Jimmy dan relawannya cukup disambut Bapilu Partai Gerindra Karawang yang mengurus masalah pencalegan. Dan ia mengaku tidak mau membeda-bedakan kepada siapa saja yang ingin bergabung dengan Partai Gerindra. “Bukan berarti saya tidak menyambut. Tugas KTA, ya Bapilu. Maka Sekretaris Bapilu yang menyambut. Jadi kita di sini tidak membeda-bedakan siapa yang daftar. Kalau kita membedakan, nanti orang lain gak mau daftar ke Gerindra,” kata Ajang Sopandi, saat memberikan klarifikasi, Senin (28/2/2022). “Berarti kedatangan Kang Jimmy ke kantor Gerindra untuk bergabung dan membuat KTA tidak ada yang spesial,?” tanya awak media lagi. “Ya sama. Karena saya sudah menugaskan Bapilu,” jawab Ajang Sopandi. Ajang juga berpendapat, jika buku ‘Kepemimpinan Militer’ yang diberikan Prabowo Subianto kepada Kang Jimmy tidak memiliki arti jika Kang Jimmy harus menjadi Ketua DPC Partai Gerindra Karawang. Menurutnya, pemberian buku tersebut merupakan hal biasa yang memiliki arti jika Prabowo Subianto memberikan motivasi kepada Kang Jimmy untuk tidak patah semangat, ketika tujuan dalam berpolitik belum tercapai. “Artinya bukan merestui (menjadi Ketua DPC Gerindra Karawang), tolong baca dong!. Itu menyemangati Kang Jimmy untuk maju terus pantang mundur, sebagai anak muda jangan putus ada ketika sekarang konstalasi politik belum mencapai menjadi pimpinan Karawang (bupati, red),” kata Ajang. “Bukan berarti harus mengambil alih di Karawang. Kita yang sudah berjasa bertahun-tahun, sekarang beliau ngomongnya kata Ecan (Sekretaris Bapilu Gerindra Karawang), beliau mau ambil alih. Ya silahkan kalau mau ambil alih ,” timpal Ajang, dengan nada kesal. Ajang berharap, jika Kang Jimmy memiliki niatan baik untuk membesarkan Partai Gerindra Karawang, maka ia meminta Kang Jimmy untuk melakukan cara yang baik-baik juga. “Kalau niatnya baik-baik, ya baik-baiklah, gitu kan!. Saya juga jadi bingung kalau begitu,” kata Ajang. “Tungtung na rek ngobok-ngobok ka batur urusan teh. Kos raja wae hayang disambut. Mun rek daftar mah daftar weh. Saya juga gak enakeun ngadenge na ge, mau diambil alih katanya. Seperti raja saja harus disambut. Kalau mau daftar, ya daftar saja. Saya juga tidak enak mendengar omongan seperti itu, mau diambil alih katanya Gerindra Karawang),” pungkasnya. (bbs/bbtc/kbe)