KABUPATEN BEKASI- Sejumlah warga Kampung Dukuh, RT 002 RW 04, Desa Ciledug, Kecamatan Setu, berunjuk rasa di pabrik PT Bistec Indonesia Stamping Autoparts Raya.
Warga membawa selembaran berisi protes atas keberadaan pabrik tersebut. Mereka menganggap keberadaan pabrik menganggu kenyamanan warga.
Perwakilan warga, Dedi, menjelaskan keberadaan pabrik ini membuat warga merasa terganggu dengan kebisingan mesin saat aktivitas produksi pabrik berlangsung.
“Kami rasakan terganggu dengan kebisingan mesin, ternyata mesin di dalam gede-gede, tidak sesuai perjanjian dengan warga. Perjanjiannya tidak bising,” jelas dia.
Selain itu, getaran yang dihasilkan mesin stamping juga membuat rumah warga yang dekat dengan pabrik diduga mengalami retak.
Dia menjelaskan keretakan itu bahkan membuat tembok salah seorang warga hampir ambruk. “Bising kalau lagi ada yang produksi. Berisik sampai malem, sampai warga diberhentikan. Kita sudah sampaikan ke perusahaan, juga ke BPD, kades, bimaspol,” kata dia.
Dedi melanjutkan proses stamping jika perusahaan sedang ada pekerjaan berlangsung mulai pagi, kadang sampai magrib, bahkan lebih larut dari itu. Hal itu terjadi hampir tiap hari.
“Tuntutan kami hentikan suara berisik, untuk selanjutnya hentikan getaran, dan pabrik ini belum ada izin. IMB udah, izin lingkungan, izin perusahaan, Amdal,” jelasnya.
Warga, jelas dia, sebelumnya sudah mengajukan komplain kepada perusahaan tetapi tidak ada tanggapan. Mereka berharap tidak lagi terganggu dengan kebisingan dan getaran yang ditimbulkan perusahaan tersebut.
“Kalau gak ada tanggapan (atas aksi demo hari ini, Ed), kami akan demo dengan jumlah lebih banyak lagi,” kata dia. (dim/mhs)