INOVASI: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menghadiri acara Peresmian dan Serah Terima Fasilitas Reinvented Toilet atau Toilet Daur Ulang kepada warga RW 001 Pasirluyu, Kota Bandung, Selasa (29/3/2022). (Foto: Biro Adpim Jabar)
BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kehadiran Reinvented Toilet bisa menjadi solusi dalam mengurangi pencemaran Sungai Citarum, yang sebagian besar bersumber dari limbah permukiman.
Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengapresiasi hadirnya teknologi toilet daur ulang karena teknologi ini menjadi yang pertama di Indonesia.
Baca Juga:Ridwan Kamil Yakin Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat Capai 5,7 PersenRidwan Kamil Apresiasi Bank BJB Raup Laba Bersih Masa Pandemi COVID-19
“Panjang Sungai Citarum yang ratusan kilometer itu pencemarannya sebagaian besar bersumber dari kotoran, limbah industri, maupun limbah pemukiman,”kata Ridwan Kamil, Peresmian dan Serah Terima Fasilitas Reinvented Toilet atau Toilet Daur Ulang kepada warga RW 001 Pasirluyu, Kota Bandung, pada Selasa (29/3/2022).
Penyerahan dilakukan oleh Presiden Direktur PT SCG (Siam Cement Group) Indonesia Chakkapong Yingwattanathaworn kepada Ketua RW 001 Pasirluyu Ema Mariana.
“Alhamdulillah teknologi ini pertama kali di Indonesia. Sejarah toilet canggih daur ulang ada di Pasirluyu,” ungkapnya.
Adapun pemilihan lokasi proyek di Pasirluyu karena kondisi MCK umum setempat belum memenuhi standar PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat).
Dalam sambutanya Kang Emil memberikan masukan kepada SCG untuk penamaan atau istilah teknologi Reinvented Toilet agar lebih dapat dipahami oleh masyarakat Indonesia.
“Saya ada masukan kalau bisa cari istilah Bahasa Indonesia yang mudah. Saran saya namanya “Toilet Daur Ulang”, yang disingkat Torang,” ungkapnya.
Chakkapong menjelaskan, Reinvented Toilet merupakan inovasi SCG yang menerapkan prinsip ESG (Environment, Social, Governance) dan ekonomi sirkular.
Baca Juga:Kembangkan BUMDes Perbankan untuk Menggebyarkan Potensi dari DesaGubernur Ridwan Kamil Serahkan Kadeudeuh untuk Juara Pro Liga
SCG merevitalisasi bangunan toilet lama di Pasirluyu menjadi toilet canggih yang dapat mendaur ulang air limbah rumah tangga menjadi air bebas patogen, yang dapat digunakan untuk pembilasan toilet, serta mengurangi risiko pencemaran lingkungan akibat limbah yang tidak terurai optimal.
Fasilitas toilet umum ini terdiri dari lima bilik toilet, enam unit urinal, dan area cuci yang dapat dimanfaatkan oleh lebih dari 30 keluarga atau 150 warga Pasirluyu.
“Proyek Reinvented Toilet mengusung Teknologi Aquonic 600 dan konsep Speed Bathroom yang efisien. Setiap hari, Aquonic 600 mampu menampung dan mengolah hingga 600 liter limbah,” kata Chakkapong.