KARAWANG-Tol Jakarta -Cikampek (Japek) II Selatan diharapkan akan mempersingkat jarak dan waktu perjalanan dari Jakarta-Bandung atau sebaliknya. Misalnya bagi kendaraan yang dari sekitar kawasan BSD sampai Pondok Indah ke arah Bandung, tak perlu memutar ke simpang Cikunir. Namun, sebelum Cikunir, bisa langsung memutar ke kanan ke arah Jatiasih Bekasi, hingga tembus kawasan Sadang Purwakarta sejauh 62 km.
Berdasarkan pengukuran via Google Maps, jarak Pintu Gerbang Jatiasih melalui jalur tol eksisting Jakarta-Cikampek sampai sadang sekitar kurang lebih 72 km. Artinya dengan melewati Tol Japek II bisa memangkas jarak perjalanan kurang lebih sampai 10 km.
Tentu dengan jarak yang lebih pendek, maka diperkirakan waktu akan lebih singkat, apalagi dengan memperhitungkan kepadatan kendaraan yang sering terjadi setelah km 48, setelah tol layang MBZ sampai km 57 di jalur eksisting. Dengan asumsi kondisi jalan lancar dengan kecepatan kendaraan rata-rata 60 km/jam saja, maka dengan jarak 10 km lebih pendek di Japek II, sehingga ada penghematan waktu tempuh paling sedikit 10 menit bila menggunakan jalur Japek II Selatan saat nanti sudah terhubung secara penuh.
Direktur Utama PT Jasamarga Japek Selatan (JJS) D. Hari Pratama menjelaskan pada awal Februari 2022 lalu progres konstruksi yang berjalan untuk keseluruhan Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan yang terdiri atas tiga seksi pekerjaan memang diprioritaskan pada Seksi 3 yang masuk ke dalam wilayah Kab. Karawang dan Kab. Purwakarta.
Jalan Tol Japek II Selatan dari Sadang (Kabupaten Purwakarta) hingga Setu (Kabupaten Bekasi) yang terintegrasi dengan jaringan Jalan Tol Cipularang dan JORR 2 Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, proses pembebasan lahan diprioritaskan pada lokasi Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta (Seksi 2 dan Seksi 3).
“Kami menargetkan penyelesaian konstruksi dari Seksi 3 (Tamanmekar-Sadang) di akhir tahun 2022 dengan rencana pengoperasian di awal tahun 2023. PT JJS terus mendukung upaya percepatan pembebasan lahan yang dilaksanakan oleh Tim Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta terus berkoordinasi dengan kontraktor dan konsultan supervisi untuk pembangunan konstruksinya,” kata