“Yang sangat dibutuhkan bagi pesantren adalah pelatihan. Sebab disana diberikan cara untuk mengurus izin, sertifikasi halal, hingga mengurus SNI. OPOP memberikan pencerahan,” katanya.
Dari pelatihan yang didapatnya, pesantren kini melek manajemen perusahaan, bahkan sudah bisa membuat laporan keuangan yang baik.
Pesantren yang berlokasi di Jalan Horison Kota Bekasi itu, kini memiliki lebih dari 100 orang santri yang terdiri dari duafa dan lansia produktif.
Baca Juga:Ridwan Kamil Apresiasi Kemajuan Pesantren Program OPOP, Tahun 2023 Ditargetkan Diikuti 5.000 PesantrenUnit Bisnis Pesantren di Jabar Penerima Program OPOP Makin Berkembang
“Kami juga belajar penjualan online, meski tentu persaingan juga ketat,” ungkap Farid. (amn)