PURWAKARTA – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Purwakarta mengakui adanya dugaan kebocoran pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi parkir. Hal tersebut diungkapkan, Kepala Dishub Purwakarta Iwan Soeroso Soediro.
“Kebocoran (PAD parkir) pasti ada tapi kebocoaran itu adanya pada siapa, ada indikasi kebocoran di staf, atau anggota saya melakukan tindakan melanggar aturan atau kebocoran yang ada di lapangan sedang ditelusuri,” ujar Iwan saat diwawancarai di komplek perkantoran Pemkab Purwakarta, Selasa (19/4/2022).
Iwan mengatakan, belum lama ini pihak Dishub bekerjasama dengan Bapenda Purwakarta untuk melakukan langkah awal dengan melakukan uji petik menindalanjuti adanya dugaan kebocoran PAD parkir tersebut.
Baca Juga:Sekretariat Dewan Tutup MulutBaru 435 Guru P3K Terima SK Bupati, Siap-Siap Seleksi Tahap lll Butuh 60 Orang
“Nanti kita (Dishub Purwakarta) akan melakukan uji petik dengan pihak akademisi atau pihak ketiga,” ujar Iwan.
Menurut Iwan, uji petik akan dilaksanakan pada akhir triwulan kedua, sebab uji petik tidak bisa dilakukan dalam sehari, dua hari atau seminggu. Karena harus menyesuaikan keadaan dengan titik-titik parkir yang ada. Tidak hanya itu, Dishub Purwakarta juga akan melakukan mengantisipasi adanya juru parkir liar.
Yaitu dengan cara melakukan sosialisasi dan edukasi serta monitoring evaluasi juru parkir di bawah naungan UPTD Parkir Dishub Purwakarta. Iwan juga mengimbau kepada juru parkir liar untuk melakukan koordinasi ke Dishub untuk mejadi juru parkir resmi.
“Untuk juru parkir resmi kita punya datanya, tapi untuk juru parkir liar kita tak ada datanya. Namun kita mengimbau agar juru parkir liar untuk berkoordinasi ke Dishub agar bisa menjadi juru parkir resmi,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Iwan juga menyampaikan rasa terima kasih kepada anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang menemukan adanya indikasi kebocoran PAD parkir di Purwakarta.
Apa yang dilakukan mantan Bupati Purwakarta tersebut akan dijadikan bahan evaluasi Dishub Purwakarta untuk meminimalisir terjadinya kebocoran PAD parkir di Purwakarta.
“Yang pasti kami perlu waktu untuk menata parkir sebab tidak mudah dan harus melibatkan pihak terkait. Dan tentunya untuk melakukan penertiban kami ingin tetap menjaga kondusifitas di tengah-tengah masyarakat,” pungkas Iwan. (san/rie)