Jadi Program Prioritas di Tahun 2023
KARAWANG – Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang menggelar kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Karawang Tahun 2022 di Ballroom Hotel Resinda, Selasa (21/6/2022) kemarin. Dalam kegiatan itu, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana dan Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepulloh berjanji akan memasukan program penurunan stunting sebagai program prioritas pembangunan daerah di tahun 2023 mendatang.Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana memaparkan, Pemerintah Karawang sudah berkomitmen untuk mendukung program pemerintah pusat dalam menangani masalah stunting. Berdasarkan survei status gizi Indonesia (SSGI), kata Cellica, Kabupaten Karawang mendapatkan poin 20,6 untuk prevalensi balita stunted. Sementara hasil dari Pendataan Keluarga 2021 (PK21) sasaran kelurga beresiko stunting sebanyak 175.515 dan dari hasil Bulan Penimbangan Balita pada Agustus tahun 2021, sedikitnya ada 653 balita dengan status gizi sangat pendek dan 3.576 balita dengan status pendek. Secara keseluruhan, di tahun 2021 Karawang mengalami angka penurunan angka stunting hampir 3,41 persen. Dengan menempati posisi ke 11 se-Jawa Barat bersama Purwakarta.“Alhamdulillah Karawang di tahun 2021 sudah mengalami penurunan sekitar 3,41 dengan angka sekarang mencapai 20,6. Sementara untuk angka rata-rata nasional 24,4 dan angka rata rata di Jawa Barat 24,5. Jadi Kabupaten Karawang masuk dalam kategori sedang,” ungkap Cellica.Melalui acara rembug stunting, Cellica berharap semua pihak harus berkomitmen dalam penurunan angka stunting dengan menjadikan gerakan masif baik penyusunan program kerja, sasaran serta langkah konkrit untuk penanggulangan angka stunting di Kabupaten Karawang.“Kegiatan rembuk stunting merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan Pemkab Karawang untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggungjawab layanan dengan sektor non pemerintah dan masyarakat,” kata Cellica dalam sambutannya.“Hasil kegiatan rembuk stunting menjadi dasar gerakan penurunan stunting di Kabupaten Karawang melalui integrasi program/kegiatan yang dilakukan antar OPD penanggungjawab layanan dan pastisipasi masyarakat. Semoga dengan kerjasama yang baik, angka stunting di Karawang bisa terus menurun,” imbuhnya.Terpisah, Wakil Bupati Karawang, Aep Syaepulloh menyebut, sebagai bukti nyata komitmen pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Pemkab Karawang telah menetapkan 13 kecamatan dan 22 desa sebagai lokus penanganan stunting. Dimana, lima desa diantaranya bakal menjadi role model atau percontohan penanganan stunting yang melibatkan perusahaan dari zona industri.