KARAWANG – Jelang perayaan Hari Keluarga Nasional 2022, Anggota Komisi lll DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Partai Gerindra, Hj. Gina Fadlia Swara SE, MM mendorong pemerintah lebih fokus dan serius dalam menangani masalah stunting.
Seperti diketahui, permasalahan stunting atau gagal tumbuh pada anak jadi salah satu prioritas pemerintah saat ini. Menurut Gina, mengatasi masalah stunting tidak bisa hanya sebatas mengobati balita yang sudah stunting. Tapi harus ditekankan pada pencegahan sebagai hulu dari permasalahan stunting di daerah.
“Penanganan stunting harus dimulai dari hulu, yaitu mencegah lahirnya kasus stunting baru. Masalah stunting ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ujar Gina, kepada KBE, Senin, (4/7/2022) kemarin.
Baca Juga:Bentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa MasyarakatPEJABAT DISDIK CURHAT TEMUAN BPK SETENGAH MILIAR, Perusahaan Ogah-Ogahan Balikin Duit Negara
Sampai tahun 2022 ini, angka stunting di Karawang masih menyentuh 2,7 persen dari rata-rata balita di Karawang. Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Karawang sendiri menargetkan 2024 Karawang sudah zero stunting.
“Untuk menuju Karawang zero stunting butuh komitmen yang kuat dari pemerintah, utamanya koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait,” kata Gina.
Politisi asal Karawang ini mengingatkan, penanganan stunting harus dimulai sejak masa calon pengantin. Melalui Kantor Urusan Agama (KUA) setempat, para calon pengantin sudah sejak dini beri pemahaman tentang fase kehamilan.
Kemudian, setelah menikah dan masa hamil. Pasangan suami istri itu harus didampingi kebutuhan gizinya. Agar anak yang lahir nanti tidak mengalami stunting.
“Jadi sambil yang stunting di sembuhkan, kita juga mencegah terjadinya kasus stunting baru,” tegasnya.
Selain itu, peran pengusaha dan masyarakat juga dianggap penting. Kabupaten Karawang sebagai wilayah industri terbesar, harus melibatkan peran mereka untuk memaksimalkan penanganan stunting di Karawang.
“Peran serta pentahelix harus berjalan, karena pemerintah tidak bisa sendirian menangani stunting, utamanya kita mengajak peran pengusaha agar berkontribusi dalam masalah ini,” pungkasnya. (wyd)