KARAWANG- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang menyatakan saat ini TPAS Jalupang statusnya sudah overload—sampah sudah menggunung hingga 15 meter. Sampah-sampah yang menggunung itu mengubur tiga mesin insenerator penghancur sampah yang pada awal pembangunan diyakini bisa menghncurkan 1.000 kubik sampah per hari, juga banyak bangunan-bangunan pendukungnya yang ikutan dilahap oleh sampah.KBE mencoba mengecek situsi overloadnya TPAS Jalupang dengan datang langsung ke lokasi. Memang betul sampah sudah menggunung belasan meter. Tumpukan sampah tertinggi mencapai 15 meteran. Di tumpukan sampah yang paling tinggi, yang setiap harinya digilas oleh alat berat, ada mesin insenerator penghancur sampah yang justru kini kondisinya terkubur sampah.Sumiyati (51) warga Desa Pangulah Utara yang setiap hari beraktivitas di sekitara TPAS Jalupang menyebut mesin insenerator itu sudah terkubur sampah kira-kira sejak satu tahun ke belakang. “Tos ke-urug sampah kurang leuwih tahun dua rebu dua hiji kamari (sudah terkubur sampah kurang lebih dathun 2021,” katanya dalam sambil menunjukan lokasi Incinerator yang berada di seberang posisi KBE bertemu dengan wanita tersebut. KBE juga diajak berkeliling oleh salah satu sopir atau pengendara aalat berat pengeruk sampah yang difungsikan di sana. Sopir itu bernama Ardi. Dengan telaten dia menunjukan lokasi bangunan-bangunan di TPAS Jalupang yang tertutup tanah. “Iya betul sudah satu tahunan,” kata dia.Sumiyati juga mengajak KBE ke lokasi gedung tempat pengolahan limbah cair di TPAS Jalupang yang juga sudah nyaris terkubur sampah. Bangunanya sudah tak lagi berfungsi. Atap-atap bangunanya sudah ringseng tak kuat menahan sampah yang suah menumpuk di atasny.“Dulu disini banyak bangunan, sekarang ke urug sampah,” kata Sumiyati sambil melihat ke arah sampah.
Sementara itu, pegawai yang bertugas di TPAS Jalupang, Sawa menceritakan kepada KBE tumpukan dan longsoran sampah krodit saat musim hujan 2021 lalu. Bahkan kata Sawa, yang terkubur bukan hanya mesin insenerator, tapi juga akses jalan yang juga ikutan terkubur.“Iya yang tong-tong yang besar tiga (Incinerator, red) itu longsor dari atas sejak musim hujan kemaren. bahkan jalan pun tertutup, dan lagi dibuka, ” kata Sawa. “Wacana ada mau pengolahan tapi sampai sekarang gak ada,” sambungnya. Di tempat terpisah, Camat Kotabaru Dedi Setiadi mengatakan, dirinya sudah melakukan koordinasi melalui aplikasi Tangkar, terkait insenerator yang tertumpuk sampah, dan dirinya meminta untuk disampaikan ke dinas terkait, yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang. “Jadi menyampaikan ke Tangkar keluhan ini dapat dari warga melalui kecamatan, tolong keluhan itu disampaikan ke dinas terkait,” kata Dedi kepada KBE.Di tempat terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karawang, Wawan Setiawan mengatakan, TPA Jalupang memiliki luas 10 hektar. Luasan itu sudah semuanya dipenuhi tumpukan sampah dengan tinggi 15 meter.