Sosialisasi mengenai klasifikasi dan kelas obat di masyarakat disampaikan oleh mahasiswa semester 3, Aurora Fatimatuz Zahro. Aurora memberikan edukasi mengenai pembacaan dan pemahaman tanda obat bebas, hingga pada obat keras, termasuk cara penggunaan obat populer di masyarakat seperti obat tetes mata. Aurora juga menerangkan setiap manfaat dari tanaman obat keluarga seperti jahe, cengkeh, kayu manis dan lainnya.
Kemudian para mahasiswa dan para peserta kegiatan melakukan pembuatan obat alternatif untuk meningkatkan imunitas tubuh berupa minuman penuh saripati jahe, temulawak, dan kunyit. Praktik pembuatan minuman tersebut dilakukan secara bertahap dengan susunan komposisi bahan-bahan berdasarkan hasil dari penelitian para mahasiswa.
Mahasiswa Farmasi Unsika berharap dengan perkenalan alternatif tanaman obat keluarga ini, masyarakat Desa Warung Bambu dapat terbantu untuk menyehatkan tubuh. Misalnya seperti manfaat pati temu lawak yang mengandung zat aktif untuk merangsang daya tahan tubuh.
Baca Juga:Ratusan Buruh Geruduk Kantor PemkabKawanan Rampok Sadis Antar Provinsi Diringkus
Kader Posyandu Desa Warung Bambu, Indah mengatakan ia senang mendapat materi baru mengenai obat dari tanaman obat keluarga. “Alhamdulilah dapat materi, saya jadi tahu bagaimana masalah tentang penyakit panas, obat-obatan dari tanaman obat keluarga. insyaallah mau saya pakai dan praktikan untuk di rumah dan tetangga,” Indah anggota Kader Posyandu Desa Warung Bambu.
Kegiatan Pharmacare 2022 di Balai Desa Warung Bambu diakhiri dengan penanaman tanaman buah jambu kristal sebanyak 15 titik. Tanaman tersebut dipilih, diterangkan Ketua Pelaksana, Muhammad Naufal Nurhadi Hidayat dikarenakan dapat menghasilkan buah dan bermanfaat menjadi obat alternatif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. (cr1/wyd)