Rinciannya untuk belanja operesional sebesar Rp5,233 Miliar lebih. Belanja modal sebesar Rp1,266 miliar lebih.Belanja tidak terduga sebesar Rp174 milair lebih.
Berdasarkan hal itu sehingga APBD perubahan Kota Bekasi mengalami desfisit sebesar Rp750 miliar lebih.
Dengan rincian oenerimaan pembiayaan sebesar Rp826 miliar lebih dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp76 Miliar lebih.
Baca Juga:Mahasiswa Unsika Bantu UMKM Naik KelasWarga Desa Kiara Dilatih Produksi Pupuk Kompos
Atas hal hal itu Pemkot Bekasi direkomendasikan melakukan serangkaian pembahasan, pendalaman dan kajian terhadap raperda APBD perubahan 2022 untuk fokus melaksanakan terobosan dalam penanganan inflasi akibat kenaikan BBM.
Pemkot Kota Bekasi agar lebih meningkatkan upaya optimalisasi PAD melalui intensifikasi dan ekstensifikasi dengan identifikasi potensi pajak dan wajib retribusi daerah yang riil.
Meminta Plt Wali Kota Bekasi segera berkonsultasi dan berkoordinasi sehingga evaluasi Gubernur dapat segera diperoleh. (amn)