PURWAKARTA – Tensi politik di Kabupaten Purwakarta, kembali bergolak seiring gugatan cerai Anne Ratna Mustika terhadap mantan bupati dua periode Dedi Mulyadi ke Pengadilan Agama setempat.
Satu di antaranya, aksi sejumlah perangkat desa yang ramai-ramai mencopot foto Bupati Purwakarta, Ambu Anne pada mobil pengangkut pasien (ambulans) yang dibeli desa melalui dana desa dan bagi hasil pajak (DBHP) tahun 2019 silam.
Kehebohan bermula saat sejumlah foto dan video beredar melalui lini masa media sosial di Purwakarta. Isinya aksi pencopotan foto Ambu sebagai simbol pemerintah daerah pada mobil dominan warna putih tersebut.
Baca Juga:DPPKB Kebut Pelayanan VasektomiRutilahu Provinsi Memble, Sisakan Utang 16 Ribu Unit
“Kalau foto, ada petugas desa dan mungkin sekaligus pengelola ambulans, sedang mencopot gambar ambu di parkiran satu rumah sakit. Sedangkan video berisi aksi pemasangan stiker baru, gambar bupatinya sudah dicopot. Terdapat dua mobil di video ini. Dari tulisannya diketahui dua mobil ini merupakan kendaraan operasional kesehatan wilayah Kecamatan Darangdan,” kata Samsul (38) warga Purwakarta, kemarin.
Tak terima digugat, akhirnya langkah bupati Ambu terus dibatasi. Termasuk popularitasnya jelang Pilkada 2024 dirontokkan.
Demikian juga wibawanya di hadapan pemerintah desa, digerus. Artinya, bisa saja desa melakukan aksi ini bukan inisiatif sendiri tapi ada pihak yang menyuruh dan mengarahkan.
“Semua kemungkinan bisa terjadi di dunia politik. Tapi, jujur saya melihatnya jadi geli. Kok bisa se-kekanak-kanakan ini,” ujarnya sambil tertawa.
Menanggapi adanya aksi pencopotan Branding tersebut, Ambu Anne tidak mempermasalahkannya dan tidak melarang para kepala desa dan para camat untuk menghentikan aksi pencopotan branding di ambulance desa tersebut.
Karena menurut dia, yang terpenting fungsi dan penggunaan dari ambulan tersebut tetap untuk kepentingan masyarakat di pedesaan. Di mana, Pemkab Purwakarta telah mengalokasikan dari DBHP senilai 43 milair untuk pembelian ambulan 183 desa.
Namun begitu, dirinya menyayangkan karena penggantian branding ambulan tersebut tentunya diperlukan anggaran yang uangnya dari rakyat sehingga akan membebani lagi rakyat
Baca Juga:Operasi Zebra Dimulai, Biasakan Tertib Berlalu Lintas130 Ribu Kehilangan Hak Pilih
“Silahkan saja foto saya di ambulan mau dicopot juga yang penting fungsi bulannya tidak berubah tetap untuk kepentingan rakyat,”
Anne juga menyinggung tidak berniat untuk mencopot foto lukisan mantan bupati berukuran besar yang ada di sekitaran ruangan Janaka Pemda Purwakarta.“Ada sebuah lukisan mantan bupati ukuran besar, saya tidak mempermasalahkan dan tidak perlu dicopot.karena kalau itu dicopot harus mengeluarkan biaya lagi untuk membeli lukisan baru. Dari pada membeli lukisan baru, lebih baik uangnya digunakan untuk yang lebih penting. (san/mhs)