Warga Pangulah Selatan Gelar Tradisi Babaritan

Warga Pangulah Selatan Gelar Tradisi Babaritan
BABARIT: Masyarakat Desa Pangulah Selatan Kecamatan Kotabaru, menyelenggarakan hajat budaya babarit sebagai bentuk rasa syukur akan kelimpahan hasil bumi yang diberikan Sang Pencipta, di Dusun Daringo pada Kamis (29/9/2022) lalu.
0 Komentar

KARAWANG – Masyarakat Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru menyelenggarakan hajat budaya babarit atau babaritan sebagai bentuk rasa syukur akan kelimpahan hasil bumi yang diberikan Sang Pencipta.Babarit yang bertepatan dengan bulan Maulud dalam kalender Hijriyah menjadi pengikat penuh bagi warga. Kepala Desa Pangulah Selatan, Deny Kurniawan mengatakan, babarit ini dirinya berharap warganya dapat sejahtera dan dapat terhindari dari musibah. Dan Babarit dapat sebagai kekompakan warga serta dapat berkelanjutan di bulan Maulud.“Kami pemerintah desa akan selalu mendukung dalam kegiatan ini sebab babarit. Ini dapat mengangkat budaya kearipan lokal yang mempunyai nilai tinggi warisan para leluhur kami,” kata Deny di Dusun Daringo.Ditambahkan, salah seorang sesepuh adat Sunda Dusun Daringo, Kasum atau akrab di panggil Wa Kacung menjelaskan, acara babarit ini sebagai bentuk rasa syukur dan nikmat kepada yang Maha Kuasa atas kesejahteraan di desanya. Dengan kecukupan makanan dan minuman dan juga mengenang para sesepuh dan leluhur seperti ulama, kiyai, karuhun. Pesan paling utamanya yakni bersilaturahmi antar warga.“Tentunya dalam kegiatan ini bermohon pada Tuhan yang Maha kuasa. Agar terhindar dari mala petaka bencana banjir gempa wabah penyakit dan lain-lain dengan tolak bala,” jelasnya.Sementara itu, Camat Kotabaru, Dedi Setiadi menjelaskan, dengan adanya babarit ini, pihaknya berkomitmen agar tradisi babarit perlu dilestarikan. Karena salah satu kekayaan kebudayaan yang dimiliki dengan memiliki nilai-nilai leluhur.“Alhamdulillah warga disini selalu kompak dan Babarit ini dilaksanakan sejak dahulu, hanya saja di Dusun Daringo sempat vakum beberapa tahun sebelumnya, dan tahun ini kami lestarikan kembali warisan budaya para leluhur kita yang mempunyai nilai cukup tinggi,” imbuhnya.“Pada intinya mah kita mensyukuri nikmat atas pemberianNya serta menjalin Silaturahmi begitu juga sebagai bentuk melestarikan budaya leluhur bulan Maulud,” pungkasnya. (gma/rie).

0 Komentar