Berbagi Tips dan Trik Lolos Rekrutmen Kerja
KARAWANG – Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) laksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Panyusari, Kecamatan Pedes. Disana, mereka menggelar sosialisasi melalui seminar tentang tips mencari pekerjaan.
Kegiatan bertajuk “Tips & Trik Lolos Rekrutmen Perusahaan Sesuai Bidang Keahlian” diselenggarakan di Kantor Desa Pantusari, pada Senin, (3/10) kemarin.
Koordinator Mahasiswa KKN Unsika Desa Panyusari, Alisah Yusniaini menerangkan, Seluruh rangkaian kegiatan KKN dari bulan Agustus hingga September tersebut dibimbing oleh Dosen Unsika Siska M.Kom.
Baca Juga:Jalan Darangdan-Bojong Rusak BeratPj Bupati Fokus Jalankan Titah Presiden
“Rangkaian program yang dilaksanakan seluruhnya melibatkan warga desa dan juga aparatur desa setempat. Dari mulai program Taman Belajar, yaitu program yang melibatkan siswa SD kelas 1 sampai kelas 4. Program tersebut berisi pengajaran secara non-formal kepada siswa dan memainkan permainan yang bertujuan untuk melatih kreativitas siswa,” terang Alisah.
Selain siswa SD, Alisah menerangkan bahwa keadaan lingkungan setempat juga menjadi fokus program KKN. Tim KKN juga melakukan survei yang yang mengukur permasalahan pengangguran di desa tersebut. Hasil survei menunjukkan banyak kasus putus sekolah yang berujung warga tidak siap bekerja pada perusahaan.
“Beberapa program yang berkaitan dengan lingkungan yaitu penanaman pohon dan pembersihan sampah di area bantaran sungai yang mengalir disekitar Kantor Desa Payungsari karena area tersebut terkadang menjadi sasaran tempat pembuangan sampah oleh warga.”
Kepala Desa Payungsari, Amas Subhan berharap bahwa seluruh kegiatan yang sudah dijalankan oleh para mahasiswa dapat dilanjutkan secara berkepanjangan oleh warga Desa Payungsari.
“Saya berharap bahwa para mahasiswa Unsika dapat kembali ke desa lain waktu. Karena desa-desa di Kabupaten Karawang butuh gebrakan baru yang kreatif dan inovatif dari mahasiswa Unsika,” ujar Subhan.
Sementara, Sekertaris Desa Payungsari, Hasan Basri menerangkan permasalahan pengangguran sulit diatasi karena banyak dari warganya mengalami putus sekolah sejak SMA atau bahkan SMP dan SD.
“Kalau masalah pengangguran yang sulit kita atasi disini kebanyakan karena mereka putus sekolah saat masih di bangku SMP dan juga SMA, bahkan ada yang sudah tidak sekolah sejak SD. Kalau yang lulusan SMA tinggal diberi edukasi saja tentang persiapan mental untuk mencari pekerjaan,” terang Hasan.