PURWAKARTA – Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta berkolaborasi dengan Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah IV, Dinas Pendidikan Jawa Barat. Dalam rangka mengurangi pengangguran di Kabupaten Purwakarta.Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Purwakarta, Wita Gusrianita mengatakan, kolaborasi tersebut untuk memadukan antara penyedia tenaga kerja dengan penyedia lapangan pekerjaan.“Tadi sampaikan juga bahwa Disnakertrans Kabupaten Purwakarta tengah menjalankan program Skill Development Center (SDC). Dalam menciptakan tenaga kerja berkualitas dan berdaya saing yang dibutuhkan dalam dunia kerja di Kabupaten Purwakarta,” jelas Wita, pada Selasa (4/10/2022).Menurut Wita, KCD wilayah IV, Dinas Pendidikan Jawa Barat ini tinggal menyampaikan ke tiap SMK di Kabupaten Purwakarta soal kebutuhan industri. Sehingga dapat mengembangkan program pelatihan apa yang dibutuhkan dalam dunia industri. Sehingga SMK di Kabupaten Purwakarta bisa menyiapkan tenaga-tenaga kerja lulusan SMK yg kompeten.“Disnakertrans Kabupaten Purwakarta terus mengajak semua pihak untuk menyambut dan menjalankan arahan Bupati Purwakarta demi menurunkan tingkat pengangguran di Kabupaten Purwakarta ini,” ungkapnya.Ditempat yang sama, Kepala KCD wilayah IV, Dinas Pendidikan Jawa Barat, H.Ai Nurhasan mengatakan, menyambut baik kedatangan Sekretaris Disnakertrans Kabupaten Purwakarta, dalam pemecahan bersama tentang ketenaga kerjaan di Kabupaten Purwakarta.“Setiap lulusan SMK diharapkan bisa siap kerja, Atau dalam bahasa lain adalah memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan industri,” ujar H.Ai Nurhasan.Menurutnya, jika adanya kolaborasi ini menjadi solusi bagi para lulusan SMK di Kabupaten Purwakarta, yang belum mendapatkan akses pekerjaan, dengan dibantu mengkomunikasikan ketersediaan lapangan pekerjaan.“Sangat baik sekali adanya kolaborasi ini, kami akan menindaklanjutinya dengan memberikan informasi apa yang dibutuhkan Disnaker Kabupaten purwakarta dalam mengurangi pengangguran tentunya. Bahkan kolaborasi bisa dikembangkan, dimana sarana SMK dan instruktur melatih masyarakat tanpa menggangu pembelajaran,” pungkasnya. (san/rie)