KABUPATEN BEKASI- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menyatakan pembangunan Pasar dan Sentra Agrobisnis sudah mencapai 80 persen dan siap digunakan untuk memfasilitasi petani serta peternak lokal mulai awal 2023.“Sudah 80 persen, target selesai awal Desember tetapi melihat progres saat ini sepertinya bisa selesai lebih awal,” kata Kepala Bidang Bangunan Negara pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi Benny Sugiarto Prawiro, selasa (4/10/2022).Dia menjelaskan Pasar dan Sentra Agrobisnis ini dibangun di atas lahan seluas lima hektare berlokasi di Jalan Cikarang-Cibarusah, Desa Sindangmulya, persis di area Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Cibarusah.Pemerintah daerah menetapkan pagu anggaran pembangunan kompleks terpadu ini sebesar Rp4,9 miliar, yang dikerjakan pihak ketiga pemenang lelang selaku mitra dengan nilai kontrak Rp3,97 miliar. Pekerjaan konstruksi Sentra Agrobisnis mencakup 12 bangunan terpisah dalam satu area antara lain Greenhouse Hidroponik untuk budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Kemudian Greenhouse Aquaponik untuk budidaya tanaman yang terintegrasi dengan budidaya hewan air seperti ikan, udang, serta moluska.Greenhouse Tanaman Hias untuk semua jenis tanaman yang memiliki fungsi sebagai penambah keindahan dan kecantikan. Ada pula bangunan penyimpanan yang berfungsi untuk menyimpan tanaman, kandang kambing dan unggas hias, Hall dan kantor pengelola sebagai tempat pertemuan sekaligus mengakomodasi kegiatan pengelola, serta gudang penyimpan peralatan.
“Area ini juga dilengkapi musala, toilet, bangunan penjaga berikut pos jaga, gazebo, serta TPS untuk penampungan sampah sementara,” katanya.
Benny mengatakan Pasar dan Sentra Agrobisnis Kabupaten Bekasi diproyeksikan sebagai pusat jual beli produk agraria dan peternakan di wilayah itu. Keberadaan tempat ini diyakini mampu meningkatkan potensi ekonomi setempat.Selain pusat transaksi, lokasi itu juga akan dijadikan pusat penelitian bibit unggul pertanian dan peternakan, penyuluhan dan edukasi, serta tujuan rekreasi atau wisata agribisnis. Dia mengaku pembangunan sentra ini berawal dari usulan masyarakat yang disampaikan melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan atau musrenbang.Dari usulan tersebut kemudian diaplikasikan oleh pemerintah daerah. Dengan luas lahan pertanian di Kabupaten Bekasi, keberadaan pasar dan sentra ini sangat diperlukan untuk memangkas jalur distribusi sebab petani dapat memasarkan hasil-hasil pertanian langsung ke pembeli. “Pembangunan pasar agrobisnis ini juga sebagai salah satu upaya pemerintah daerah mendongkrak pemulihan ekonomi masyarakat akibat terdampak pandemi Covid-19,” kata dia. (bbs/mhs)