KABUPATEN BEKASI- Bencana tanah longsor di Kampung Cicadas, Desa Sukaresmi, Kecamatan Cikarang Selatan yang mengakibatkan lima rumah dan belasan kontrakan roboh akibat longsor mulai ada solusi. Pihak swasta dan pemerintah darah bakal bersama mengambil solusi jangka pendek dan menengah untuk mengatasi bencana longsor di Cicadas.Untuk jangka pendek, Kawasan Insutri Ejip bakal merogoh kocek melakukan penurapan semenetara di titik lokasi longsor. Lalu untuk jangka menengah, para anggota Komisi II DPRD Kabupaten Bekasi sepakan bakal mengajukan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk merahbilitasi dampak bencana longsor di Kampung Cicadas.Keputusan-keputusan itu didapat usai dilaksanakan rapat terbatas yang berlangsung di kantor kecamatan setempat turut dihadiri camat, Anggota DPR Komisi III, Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Cikarang Selatan, Pengelola Kawasan Ejip, Perwakilan Desa Sukaresmi dan unsur terkait lainnya.“Alhamdulillah sudah disepakati bahwasanya masyarakat inginkan agar ada tindakan dari pemerintah dalam penanganan longsor di kampung Cicadas ini,” kata camat.Semantara itu, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi, Cecep Nur menuturkan, ia akan berupaya mengajukan anggaran sebesar 5 miliar di APBD tahun anggaran 2023 untuk membangun sitefile pada lokasi rawan longsor di Kampung CicadasSementara itu, ketua FPRB Kecamatan Cikarang Selatan, Saefullah mengharapkan agar penangan tanah longsor di kampung Cicadas ini segera teratasi, baik itu untuk jangka pendek ataupun jangka panjangnya.
“Iya, kemarin kita ke lokasi beserta anggota meninjau longsor tersebut dan ada keluhan dari masyarakat yang takut ada longsor susulan, mengingat sekarang ini sudah masuk musim hujan,” kata Saefullah.“Jadi saya ingin ada penanganan jangka pendeknya saja dulu. Supaya masyarakat tidak khawatir dengan longsor susulan,” pungkasnya (mil/mhs)