Puskesmas Minta Pelanggan Lokalisasi Kali Asin Periksa

Puskesmas Minta Pelanggan Lokalisasi Kali Asin Periksa
MENDAFTAR: Seorang pria sedang melakukan pendaftaran kesehatan kepada petugas di Puskesmas Kotabaru.
0 Komentar

KARAWANG – Setelah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada puluhan pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi Kali Asin, Kecamatan Kotabaru oleh Puskesmas Kotabaru yang mendapatkan hasil positif HIV dan Sifilis beberapa pekan lalu.“Kami juga membuka pelayanan HIV/AIDS bagi warga baik kepada pria dan wanita. Jadi gini, misalkan pasien (pelanggan dari lokalisasi Kali Asin) yang ada keluhan otomatis diperkenankan datang ke puskesmas,” kata Kepala Puskesmas Kotabaru Ucin Supriadi saat diwawancara KBE.Ucin mengatakan, pelayanan yang diberikan yakni HIV-IMS Konseling kesehatan, Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP), dan Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA). “Kalau misalkan ada keluhan, ada pelayanan kesehatan HIV. Ada, bentuknya kayak antigen dan tinggal datang ke laboratorium,” jelas Ucin.Menurut Ucin, saat ditanya bagaimana mentracking pelanggan dari lokalisasi Kali Asin. Pihaknya kesulitan karena tidak ada keterangan data siapa saja yang pernah menjadi konsumen disana. “Kalau pemeriksaan secara langsung ke suami, suami yang mana kami gak tahu. Kayak, misalkan suka datang ke Kali Asin atau tidaknya itukan gak tahu siapa saja yang pernah kesana,” ungkap Ucin.Sebelumnya, pemeriksaan terhadap PSK tanpa diikuti pemeriksaan kepada pelanggan pria di Kali Asin. Hal itu di tanggapi Syaiful W. Harahap seorang pemerhati aktivis LSM Watch dan pemerhati berita HIV/AIDS. Ia menilai Puskesmas Kotabaru perlu untuk membuka pelayanan pemeriksaan HIV ke pria atau para suami yang ada di lingkungan.Menurutnya, hal itu dapat dilihat dengan matriks penyebaran HIV jika dengan asumsi permalamnya, PSK melayani 3 sampai 5 pelanggan permalamnya, maka pelanggan itu dapat menyebarkan HIV ke Istri atau pasangan dan anaknya dengan jumlah yang lebih luas.“Maka, persoalan yang sebenarnya bukan pada 10 PSK yang terdeteksi mengidap HIV/AIDS tersebut, tapi pada masyarakat Karawang karena ratusan laki-laki melakukan hubungan seksual dengan 10 PSK tersebut,” kata Syaiful.Dengan begitu, menurutnya Puskesmas Kotabaru perlu membuka fasilitas kesehatan (faskes) di Puskesmas maupun di RSUD baik bagi para PSK Kali Asin ataupun yang pernah menjadi konsumen di sana. Baginya hal itu dapat menjadi ‘bom waktu’ HIV/AIDS jika tidak ada intervensi untuk pencegahan.“Perlu ada intervensi untuk memaksa laki-laki selalu memakai kondom ketika melakukan hubungan seksual dengan PSK. Tanpa langkah yang konkret dalam menanggulangi HIV/AIDS, maka penyebaran HIV/AIDS di Karawang akan terus terjadi bagaikan ‘bom waktu’ yang kelak bermuara pada ‘ledakan AIDS,” pungkasnya. (gma/rie)

0 Komentar