KOTA BEKASI – Kondisi halte Bus Transpatriot di berbagai titik di wilayah Kota Bekasi, memprihatinkan kumuh dan tak terawat.
Halte Bus Transpatriot yang dulu digadang – gadang menjadi tulang punggung moda transportasi massal di Kota Bekasi, itu diketahui dibangun dengan nilai mencapai Rp881.633.000, pada tahun 2017 lalu.
Kekinian pantauan di lapangan pada Minggu (30/10/2022) banyak halte terbengkalai , banyak coretan, kondisi tidak terawat tidak ada antrian penumpang di halte karena atap terlihat bocor di beberapa titik lokasi.
Baca Juga:Mahasiswa UBP Wajib Matkul Jati Diri BangsaCellica: ASN Jangan Tertipu Jual-Beli Jabatan!
Tidak hanya itu tempat charger yang tersedia sudah tidak berfungsi. Hal terlihat kumuh, dipenuhi coretan vandalisme dan tidak terlihat Bus atau pun penumpang berada di lokasi Halte.
“Halte bus Transpatriot ini, hanya diisi oleh menunggu penumpang. Dari pada kosong, hujan pun kami pergi kok, kan bocor dan terlalu kecil, ” ujar seorang oleh online ditemui di halte bilangnya jalan Sudirman Kota Bekasi.
Sebelumnya Dinas Perhubungan Kota Bekasi mencatat ada 19 dari total 69 halte bus yang dalam kondisi rusak atau terbengkalai. Halte itu biasa digunakan warga untuk naik
TransPatriot atau TransJakarta. Kerusakan terdapat pada bagian atap, atau lantai.
Dishub menggolongkan 50 halte bus dalam kondisi bagus, sementara 19 lainnya rusak.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dishub Kota Bekasi, Johan Budi Gunawan, mengatakan Dishub merawat halte yang sering digunakan masyarakat.
“Dishub hanya melakukan perawatan halte sifatnya banyak difungsikan oleh masyarakat, terutama halte Transpatriot,”ucapnya menyebutkan bahwa ada anggaran beberapa halte prioritas.
Johan menerangkan dalam melakukan perawatan dan perbaikan Dishub mempertimbangkan tingkat kerusakannya. Dia menyebutkan kan jika estimasi perawatan satu halte Rp10 juta maka bisa kalkulasikan saja jumlah halte yang ada.
Diketahui bahwa sebelumnya spesifikasi design halte bus Transpatriot di Kota Bekasi saat pembangunan dulu mendapat sorotan dari pemerhati transportasi dengan menyebut tidak layak.
Baca Juga:Dani Ingin Pajak PJU Lebih TransparanRidwan Kamil Janji Bangun Museum di Kampung Kranggan
Pasalnya bangunan halte tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi standar pembangunan halte di kota besar lainnya.(amn)