Mahasiswa Unsika Bantu Digitalisasi UMKM

Mahasiswa Unsika Bantu Digitalisasi UMKM
MAHASISWA: Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 41 dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mengadakan sosialisasi tentang inovasi pemasaran dan penjualan online kepada pelaku UMKM di Desa Tegallega, Kecamatan Ciampel.
0 Komentar

KARAWANG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 41 dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) mengadakan sosialisasi tentang inovasi pemasaran dan penjualan online kepada pelaku UMKM di Desa Tegallega, Kecamatan Ciampel.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Mahasiswa KKN Unsika Reni Rahmadewi menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan membantu dalam implementasi pemasaran dan penjualan secara online.

Ia melanjutkan, jika mahasiswa pun memberikan praktek secara langsung dalam pembuatan akun.

Baca Juga:Halte Bus Transpatriot di Bekasi Banyak Terbengkalai, Kumuh Penuh CoretanMahasiswa UBP Wajib Matkul Jati Diri Bangsa

“Setelah melakukan observasi di desa ini ternyata ibu-ibu UMKM nya belum melakukan pemasaran secara online, jadi kami mengadakan sosialisasi terkait pemasaran di online untuk membantu mereka,” ujarnya, akhir pekan lalu.

Selain itu, lanjut Reni, dalam kegiatan tersebut pihaknya juga berbagi strategi penjualan yang baik dan benar. Kemudian diberikan pula bekal ilmu tentang legalitas produk. Ia mengungkapkan, anggota KKN pun ikut membantu saat proses produksi hingga pengemasan produk.

“Disamping itu, kami juga ikut untuk membantu ibu UMKM KWT dalam produksi hingga pengemasan produk yang mereka hasilkan yaitu keripik pisang, makaroni, dan keripik gadung,” tambahnya.

Alya Fahra Azzahra, Anggota KKN kelompok 41 menyampaikan, dalam pelaksanaannya mahasiswa juga memberikan materi tentang Harga Pokok Penjualan (HPP). Hal ini dikarenakan pelaku umkm di desa tersebut belum mengetahui tentang HPP.

Dia mengungkapkan, jika diberikan praktek pula perihal pembuatan iklan di salah satu akun media sosial.

“Ibu-ibu umkm di sini belum ada yang mengetahui dan mengerti tentang HPP padahal ini penting untuk produk mereka. Mereka juga tidak tahu cara membuat iklan produk di media sosial,” tutupnya. (Gem/wyd)

0 Komentar