PURWAKARTA- Dedi Mulyadi mengakui dirinya bisa menjadi bupati Purwakarta hanya bermodalkan uang Rp 500.000. Sebelum menjabat menjadi anggota DPR RI, Dedi Mulyadi lebih dulu telah menjabat sebagai Bupati Purwakarta.Bahkan pencapaian sebagai pejabat politik ini terhitung luar biasa, Dedi Mulyadi terhitung menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode (2008-2013 dan 2013-2018). Perjalanan Politik kang Dedi Mulyadi terhitung mulus, mulai anggota DPRD Purwakarta kemudian wakil Bupati, dan sampai menjadi Bupati Purwakarta, yang semua pencapaian itu dicapai dala usia muda.Kini jabatan Bupati Purwakarta diteruskan oleh Anne Ratna Mustika alias Ambu Anne, yakni istri Dedi Mulyadi yang tengah dalam proses perceraian rumah tangganya. Lewat kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel pada 4 November 2022, kang Dedi menceritakan bagaimana perjalanan politiknya yang dimulai dari wakil bupati sampai menjabat menjadi bupati Purwakarta selama dua periode.Menurut penuturannya, untuk menduduki posisi Bupati Purwakarta tidak mudah, Kang Dedi harus unggul mengalahkan pesaingnya yang memiliki pengaruh lebih besar di Purwakarta saat itu. Pada tahun pemilihan Bupati Purwakarta tahun 2008 silam, diketahui Dedi Mulyadi bisa mengalahkan Lily Hambali Hasan.Kang Dedi Mulyadi juga blak-blakkan perihal modal yang dimilikinya saat mencalonkan diri menjadi Bupati Purwakarta. “Modal menjadi calon bupati hanya Rp 500.000, setelah nyalon saya tidak punya uang,” ujar Dedi Mulyadi dalam kanal Youtube KDM Channel, Jumat 4 November 2022.Dengan kesempatan itu, Kang Dedi Mulyadi terus menjalankan amanahnya sebagai Bupati Purwakarta dengan berintegritas, sampai menuai hikmah dari hasil kerja kerasnya tersebut.Kemudian, Dedi Mulyadi berhasil membuat publik Purwakarta mempercayakan amanah tersebut pindah untuk dijabat oleh istrinya, yakni Anne Ratna Mustika. “Apa hikmah dari kerja keras saya menjadi bupati dan dipercaya oleh masyarakat, istri terpilih menjadi bupati karena kepercayaan publik yang tinggi (terhadap Dedi Mulyadi),” jelasnya.Lanjut, Kang Dedi Mulyadi pun mengutarakan dirinya menilai bahwa masyarakat Purwakarta beranggapan apabila Ambu Anne yang terpilih, masyarakat masih tetap bisa berinteraksi dengan kang Dedi Mulyadi.”Banyak yang berpikir waktu itu, kalau Ibu (Ambu Anne) yang terpilih, Bapak (Dedi Mulyadi) kan masih ada di sini. Kalau Ibu yang terpilih Bapak masih bisa bantu, kalau Ibu yang terpilih kami masih dekat dengan bapak,” tukasnya. (bbs/mhs)