Hearing Komisi IV DPRD dan Dinsos Karawang
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) beraudiensi dengan Komisi IV DPRD Karawang dan Dinas Sosial (Dinsos) terkait isu fakir miskin terkhusus bagi maraknya Manusia Gerobak yang berada di berbagai titik wilayah Kota Karawang di Ruang Rapat I DPRD Karawang.
Dalam diskusi tersebut, Perwakilan GMNI Karawang, Reynaldi Firmansyah Purba memaparkan hasil kajian isu yang dibawa adalah salah satu bentuk pertanggungjawaban dari kaderisasi GMNI yaitu Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD).
“Di GMNI kami ada yang namanya KTD, nah di KTD itu ada materi analisis sosial, dan itu kami peserta KTD diwajibkan untuk terjun langsung ke masyarakat. Untuk menggambarkan kondisi sosial masyarakat dan fokus kami kali ini adalah manusia gerobak yang makin marak,” kata Reynaldi.
Baca Juga:Fokusdas: Guru Berperan dalam Era Society 5.0Uang Gratifikasi Pepen Diterima Kasie Datun
Reynaldi mengungkapan, dalam hasil ansos yang dihimpun saat bertemu dan mengadvokasi masyarakat khususnya manusia gerobak. Ditemukan banyak persoalan yang hari ini ingin dipertanyakan bagi pemerintah kabupaten karawang.
“Analisis sosial kami berada di beberapa titik di karawang, yaitu galuh mas, Alun-alun Kabupaten Karawang, dan jalan kertabumi. Disitu banyak manusia gerobak yang kami wawancara untuk mencari tahu apa faktor utama, mereka menjadi seperti itu,” ungkap Reynaldi.
“Ada banyak faktor yang membuat mereka, baik itu anak-anak maupun lansia, menjadi manusia gerobak, yaitu, pendidikan, tidak punya identitas diri, ketidakpunyaan rumah, hingga ada juga dari korban PHK. Ini harusnya jadi perhatian pemerintah,” tambah Reynaldi.
Reynaldi menyebutkan seharusnya ada upaya pemerintah dalam hal ini. Dinsos untuk memberikan terobosan maupun kebijakan yang dapat menanggulangi persoalan fakir miskin tersebut terlebih bagi manusia gerobak yang menjadi titik poin pembahasan.
“Karena sudah ada aturan-aturan yang membahas persoalan fakir miskin, termasuk peraturan bupati, pemerintah kabupaten Karawang. Seharusnya dapat melakukan terobosan atau kebijakan yang dapat menanggulangi permasalahan fakir miskin ini, khususnya yah poin manusia gerobak tersebut yang makin marak,” tandasnya.
Lebih lanjut, Reynaldi berharap maraknya manusia gerobak jangan sampai menjadi persoalan kemiskinan yang tidak teratasi dan mendorong dinsos agar menemukan terobosan kebijakan dalam menanggulanginya.