Bersama Daihatsu, Ciptakan Lulusan Siap Industri
KARAWANG- SMK Muhammadiyah 2 (Muda) Cikampek bersama Daihatsu resmikan gedung Dojo Training Center (DTC), pada Kamis, (8/12) kemarin. Gedung pelatihan rekayasa industri itu ditujukan para siswa terbiasa dengan dunia industri.
Wakil Bupati Karawang Aep Syaepulloh mengatakan, dibentuknya gedung pelatihan itu dapat meningkatkan pelatihan dasar assembly (perakitan) dan budaya industri di Daihatsu.
“Ini merupakan kesinergian luar biasa. Link and match ini pas. Begitu hari ini dia (siswa, red) menjadi PKL, begitu keluar pas dites memiliki (pengalaman) yang sama,” kata Aep.
Baca Juga:12 Desa di Karawang Indeks Pembangunan MeningkatOperasi Antik 2022, Sembilan Pengedar Narkoba Diringkus
Membentuk role model industri sedari tingkat SMK, Aep mengatakan, dari pembentukan gedung pelatihan industri jangan sampai tidak sesuai dengan realita industri. Dan Aep berpesan ke depannya Daihatsu dapat memberi pembinaan sekolah vokasi di Karawang.
“Saya berharap apa yang dilakukan Daihatsu terhadap SMK 2 Muhammadiyah dapat berjalan baik,” ucap Aep.
Kepala Divisi Assy Plant Karawang PT Astra Daihatsu Manufaktur Irfan Bahtiar R mengatakan, SMK Muda yang jadi sekolah binaan pihaknya dapat sinkron kondisi pendidikan dan di perusahaannya dengan dilatih dengan program Dojo.
“Mereka sudah 90 persen menguasai basic skill. Dan bagaimana proses sertifikasinya,” kata Irfan.
Saat ini, pihaknya tengah berfokus terhadap penyediaan sarana prasarana pelatihan dan mengevaluasi standar keahlian yang dibutuhkan perusahaan. “Sehingga mereka (siswa) match (cocok) dengan kebutuhan itu. Dari situ kami membuat ranking dari standar yang kami buat,” kata Irfan.
Irfan mengatakan bakal mengevaluasi program Dojo dengan berkoordinasi bersama pihak sekolah secara berkala. “Saat ini kami mempersiapkan tim untuk terus mengawal proses ini berjalan,” ujar Irfan.
Kepala Sekolah Muda Enda mengatakan, Dojo Training Center disekolahnya memiliki 3 jenis pembelajaran yakni, Dojo assembly (perakitan), Dojo behaviour (perilaku industri), dan Dojo kesehatan, keselamatan, kerja (K3).
Baca Juga:Purwakarta Dikepung Empat Sesar BesarRelokasi Pedagang Berakhir Ricuh, Hingga Aparat Luka-Luka
Enda mengatakan siswa kelas 10 hingga kelas 12 dan dibuatkan kurikulum pembelajaran. “Ada pembelajaran berbasis industri. Kami buat jadwal (pembelajaran) karna bisa melatih diri untuk disekolah dan di industri dilakukan,” kata Enda.
Dengan begitu, Enda berharap siswanya dapat terserap di dunia kerja, terutama Daihatsu sebagai perusahaan pembina, dan di perusahaan lain. “Kalau sudah tersertifikasi Dojo dia (siswa) bisa diterima kerja,” harap Enda. (gma/wyd)