Ajarkan Kemandirian dan Motorik Siswa
KARAWANG – Latih kemandirian dan kesehatan anak, puluhan siswa Sekolah Alam Karawang jalani kegiatan fun camp atau kemah ceria di lingkungan sekolah.
Pengajar Sekolah Alam, Sofi mengatakan, kegiatan fun camp ini merupakan genda tahunan bagi peserta didik level bawah agar siswa jadi mandiri sejak dini.
Sofi menerangkan, fun camp ialah kegiatan camping bersama-sama dengan seluruh siswa angkatan di sekolah. Kegiatan tersebut juga menjadi salah satu syarat untuk bisa mengikuti agenda tahunan lainnya di Sekolah Alam Karawang.
Baca Juga:Sasar Lansia, Pemkab Distribusikan ‘Permakanan’ di TempuranPusat Data Berkapasitas 72MW Mulai Dibangun
“Selain funcamp, jenjang berikutnya nanti ada supercamp, dan backpaker, serta yang lainnya. Ini berjenjang dan disesuaikan dengan tingkat pendidikan masing-masing siswa. Untuk level bawah itu jenjang TK, kelas 1 dan kelas 2,” terang Sofi, Rabu (14/12) kemarin.
“Funcamp tahun ini mengusung tema sehat dan ceria. Untuk kelas 2 contoh kegiatannya itu, para siswa berkegiatan untuk tidur di tenda, melakukan trekking pukul tiga pagi didampingi para guru,” tambah Sofi.
Selain ada kegiatan outbound, funcamp juga memperkenalkan berbagai permainan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik peserta didik.
“Ada banyak kegiatan mulai dari blind leader, rantai kata, throwing sport, berkuda, monkey bride, menangkap belut, estafet tepung. Sampai malam puncak itu ada performance dari semua peserta dan api unggun.”
Meski ada banyak kegiatan seperti itu, Sofi menerangkan, tidak seluruh siswa yang mengikuti kegiatan tidur di tenda. “Siswa kelas TK jam sembilan malam pulang, kegiatan disambung esok hari. Kelas 1 dan 2 menginap di sekolah,” terang Sofi.
Kegiatan funcamp tersebut diselenggarakan di lingkungan Sekolah Alam Karawang dari akhir bulan November hingga minggu pertama awal Desember atau 29 November hingga 7 Desember. Sofi bercerita funcamp diharapkan dapat melatih kemandirian siswa dengan mengedepankan kesehatan anak.
“Siswa dapat merasakan beberapa hal yang membuatnya kurang nyamanan, tidak seperti di rumah. Sehingga harapannya anak bisa lebih peka dan mensyukuri nikmat yang ada. Alhamdulillah responnya bagus, siswa happy dan tidak banyak yang menangis atau rewel,” tutup Sofi. (Cr1/wyd)