Akibat Alih Fungsi Jadi PemukimanPURWAKARTA – Lahan sawah di Jawa Barat terus menyusut akibat alih fungsi lahan untuk perumahan dan bangunan usaha. Januari-April 2022 ini mengungkap analisis spasial di Kabupaten Purwakarta pada periode 2013-2017 telah terjadi pengurangan lahan sawah menjadi area terbangun sebesar 195,55 hektare (ha).Hasil kajian dosen dan mahasiswa program studi (prodi) Manajemen Lingkungan Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan Bogor. Studi Analisis Daya Dukung Pangan dan Lingkungan Berbasis Lahan Sawah di Kabupaten Purwakarta. Tim kajian beranggotakan Dr Dolly Priatna MSi, Dr Rosadi SP MM, Prof Dr Isman Kadar, dan Budi Saputro.Kajian dari Januari-April 2022 ini mengungkap analisis spasial di Kabupaten Purwakarta pada periode 2013-2017 telah terjadi pengurangan lahan sawah menjadi area terbangun sebesar 195,55 hektare (ha). Terjadi pengurangan luas lahan sawah terbesar menjadi industri, seluas 117,99 ha (60,34 persen).Sedangkan pada periode 2017-2021, pengurangan lahan sawah menjadi area terbangun sebesar 401,83 ha. Dengan pengurangan lahan sawah menjadi permukiman cukup tinggi, yaitu, seluas 196,76 ha (48,97 persen).Berdasarkan hasil analisis spasial lahan sawah pada 2021 dengan pola ruang dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Purwakarta 2011-2031. Terdapat perencanaan untuk mengubah peruntukan dari areal lahan sawah dikembangkan menjadi berbagai peruntukan.Kawasan industri seluas 1.934,35 ha, pemukiman seluas 1.598,30 ha, dan perumahan, perdagangan serta jasa seluas 210,29 ha. Di sisi lain, daya dukung lingkungan Kabupaten Purwakarta dengan pendekatan jasa ekosistem berupa penyediaan jasa pangan pada 2021 mencapai 142.506,51 ton.Dengan penerima jasa pangan sebanyak 997.869 jiwa penduduk. Penerima jasa pangan ini akan terus meningkat hingga 2045 yang akan mencapai 1.095.934 jiwa penduduk. Salah satu faktor penting dalam daya dukung pangan dan lingkungan adalah lahan sawah. Semakin luas lahan sawah yang terlindungi dan produktif akan semakin tinggi pula daya dukung pangan dan lingkungannya.“Untuk meningkatkan daya dukung pangan Kabupaten Purwakarta. Salah satunya dapat dicapai dengan intervensi kebijakan melalui skenario kebijakan optimasi sumber daya lahan sawah, peningkatan produktivitas, dan kombinasi atas keduanya,” ujar Dr Dolly Priatna MSi, anggota tim kajian.Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Mekar Harapan, Desa Citeko, Kecamatan Pleret, Kabupaten Purwakarta, Ahmad Gunyani mengatakan, lahan sawah di Desa Citeko, Kabupaten Purwakarta mulai berkurang akibat alih fungsi lahan menjadi perumahan dan peruntukan lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan jumlah produksi padi menurun. Sehingga menyebabkan ketahanan pangan di Kabupaten Purwakarta terganggu.“Kami sangat membutuhkan dukungan pemangku kepentingan setempat khususnya pemerintah daerah. Agar bersama-sama mempertahankan lahan sawah dari alih fungsi lahan demi mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (bbs/rie)