Berita yang menyebutkan bahwa Jepang akan menyerah kepada sekutu telah terdengar. Meskipun demikian, para pemuda terus berusaha meyakinkan Soekarno dengan mengatakan bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang Indonesia, termasuk golongan muda, telah siap untuk melawan Jepang apapun risikonya.
Peristiwa Rengasdengklok adalah momen bersejarah di mana tokoh organisasi berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu-buru dalam memproklamasikan kemerdekaan.
Sebelumnya, Bung Karno dan Bung Hatta merencanakan bahwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia akan diumumkan pada Jumat, 17 Agustus 1945, di Lapangan Ikada (kini Monas), atau di rumah Bung Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56.
Baca Juga:Cepat dan Mudah Kenal Hewan, Ini Ciri Khas Unik Hewan Melata, Mari Belajar Hewan Melata Untuk Anak, Guru Paud dan Kakak Pendamping Juga BisaMakin Keren dan Gagah, Begini Harusnya Cewek Belajar, Mudah Asal Tahu Caranya, Berikut Tips Belajar Motor Kopling Manual
Namun, akhirnya diputuskan untuk membacakan proklamasi di rumah Bung Karno. Keputusan ini diambil karena ada pengumuman acara lain di Lapangan Ikada, dan tentara Jepang berjaga-jaga untuk mencegah potensi kericuhan di sana, termasuk saat pembacaan naskah proklamasi.
Oleh karena itu, rumah Bung Karno menjadi lokasi yang lebih aman dan sesuai. Sebelumnya, Bung Karno dan Bung Hatta bersama-sama menyusun teks proklamasi di Rengasdengklok. Teks tersebut disusun di rumah seorang Tionghoa, yaitu Djiaw Kie Siong.
Pada tanggal 16 Agustus 1945, bendera merah putih, sebagai bendera pusaka Indonesia, sudah dikibarkan oleh para pejuang Indonesia di Rengasdengklok sebagai persiapan menjelang proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Sementara itu para pemuda di Jakarta belum mendapatkan kabar terkini dari Rengasdengklok. Jusuf Kunto dikirim untuk berunding dengan para pemuda di Jakarta, tetapi ia hanya berhasil bertemu dengan Wikana dan Mr. Achmad Soebardjo.
Mereka berdua berangkat ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno, Mohammad Hatta, Fatmawati, dan Guntur.
Sesampainya di Rengasdengklok, Achmad Soebardjo mengajak Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera kembali ke Jakarta guna membacakan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Pembacaan proklamasi tersebut kemudian dilakukan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, yaitu di rumah Bung Karno. Pada tengah malam tanggal 16 Agustus, rombongan dari Rengasdengklok tiba di Jakarta untuk melanjutkan peristiwa penting berikutnya.
Baca Juga:Wakil Ketua DPRD Karawang Ajang, Apresiasi Langkah MK, Kampanye Dibolehkan Gunakan Fasilitas PemerintahAnak Malah N4gih Main Terus, Padahal Ibu Udah Capek, Belajar Matematika Interaktif Jadi Alasan, Ternyata Main Sambil Belajar Seru Banget
Hasil Peristiwa Rengasdengklok
Pada tanggal 17 Agustus 1945, peristiwa bersejarah mencapai puncaknya ketika pernyataan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia secara resmi dikumandangkan.