Teks proklamasi ini disusun oleh sejumlah tokoh besar, termasuk Soekarno, Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo, Sudiro, dan Sayuti Melik.
Dalam penyusunan teks proklamasi ini Sayuti Melik memiliki peranan penting. Ia bertugas mengetik naskah menggunakan mesin tik yang diambil dari kantor perwakilan angkatan laut Jerman, milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.
Golongan pemuda juga turut serta dalam perundingan penyusunan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga:Cepat dan Mudah Kenal Hewan, Ini Ciri Khas Unik Hewan Melata, Mari Belajar Hewan Melata Untuk Anak, Guru Paud dan Kakak Pendamping Juga BisaMakin Keren dan Gagah, Begini Harusnya Cewek Belajar, Mudah Asal Tahu Caranya, Berikut Tips Belajar Motor Kopling Manual
Konsep teks proklamasi itu sendiri ditulis oleh Soekarno, yang dijuluki sebagai proklamator kemerdekaan Republik Indonesia karena ia menjadi orang yang menulis dan membacakan teks proklamasi.
Pada 17 Agustus 1945, acara pembacaan proklamasi dimulai di kediaman Soekarno, yaitu di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, pukul 10.00. Soekarno membacakan teks proklamasi dengan pidato singkat dan tidak menggunakan naskah tertulis.
Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting seperti Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani, dan Trimurti.
Setelah pidato singkat dan pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno selesai, bendera merah putih yang dijahit oleh Fatmawati mulai dikibarkan.
Sambutan juga disampaikan oleh Soewirjo, yang saat itu menjabat sebagai wakil walikota Jakarta, serta sambutan dari Moewardi selaku pemimpin Barisan Pelopor.
Bendera pusaka yang dikibarkan pada saat itu, kini disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional. Bendera merah putih tersebut tetap menjadi bendera bangsa Indonesia hingga saat ini, untuk mewakili semangat dan kemerdekaan negara Indonesia.
Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah yang mengukuhkan kemerdekaan Republik Indonesia, sebuah momen bersejarah yang diabadikan dan dirayakan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus. **