Berikut bagaimana larangan tidur menjelang waktu maghrib dan antara isya, karena dalam hadits Rosulullah pun melarangnya untuk tidak tidur di waktu tersebut, Namun pada kondisi saat ini terkadang serangan rasa kantuk kadang tidak mengenal waktu. Terutama bagi mereka yang kerja keras seharian dan tidak sempat istirahat di siang hari.
Terkadang sehabis shalat maghrib, saat sedang berdzikir, seseorang bisa diserang rasa kantuk. Tanpa terasa dia bisa tertidur selama berdzikir sehabis shalat maghrib.
Kondisi demikian sangat mungkin terjadi. Kaum muslimin disunnahkan untuk tidak menindaklanjuti rasa kantuk tadi dengan tidur di atas tempat tidur atau kursi atau bahkan tidur di masjid sehabis shalat sunnah.
عن أبي برزة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يكره النوم قبل العشاء والحديث بعدها ” رواه البخاري (568) ، ومسلم (647)
Baca Juga:Kamu tidak ingin Menanam Dari bibit, Kamu bisa coba Mencangkok untuk Cara Berkembang TanamanAjarkan Tata Cara Wudhu Yang Benar Pada Anak-Anak Sejak Usia Dini
Dari Abu Barzah bahwa Rasulullah ﷺ tidak menyukai tidur sebelum Isyak dan berbicara (ngobrol) setelah isyak. [Hadits riwayat Al-Bukhari (568) dan Muslim (647)]
Setiap peri kehidupan Nabi Muhammad ﷺ yang dijadikan contoh bagi umat Islam pasti memiliki hikmah. Ada sesuatu yang tidak baik (madharat) yang dihindari oleh Nabi ﷺ dan ada maslahat yang hendak diraih oleh beliau.
Sebab, tidak satu kebaikan pun yang beliau ketahui kecuali beliau lakukan dan ajarkan kepada umat Islam. Demikian pula, tidak satu keburukan pun yang beliau ketahui kecuali pasti sudah beliau hindari dan ajarkan kepada umat Islam agar menjauhinya juga.
Sebab Rasul Tidak Suka Tidur Setelah Shalat Maghrib
Dalam hal ini, para ulama menjelaskan sebab mengapa Nabi ﷺ tidak suka tidur sehabis shalat maghrib. Imam An–Nawawi rahimahullah saat menjelaskan hadits di atas berkata,
قال العلماء : وسبب كراهة النوم قبلها أنه يعرضها لفوات وقتها باستغراق النوم أو لفوات وقتها المختار والأفضل ، ولئلا يتساهل الناس في ذلك فيناموا عن صلاتها جماعة .
”Para ulama berkata, ’Sebab dibencinya tidur sebelum shalat Isya’ adalah bahwa hal itu membuat dirinya bisa kehilangan waktu Isya’ karena tenggelam dalam tidurnya atau kehilangan waktu Isya’ yang terpilih dan utama. Alasan lainnya adalah agar orang-orang tidak meremehkan masalah tersebut sehingga mereka kemudian terus tidur dan tidak melaksanakan shalat Isya’ secara berjamaah.”