Kedua negara menekankan pada aspek budaya dan tradisi dalam praktik silat mereka. Silat di Indonesia sering kali terkait dengan unsur-unsur budaya lokal dan mitologi, yang dapat memengaruhi cara latihan dan interpretasi gerakan.
Di Brunei, silat sering kali diintegrasikan dalam acara-acara kebudayaan dan agama, mencerminkan peran yang lebih mendalam dalam budaya masyarakat Brunei.
3. Nama dan Variasi Gaya
Kedua negara memiliki variasi gaya silat yang berbeda-beda, dengan nama-nama yang bervariasi juga. Di Indonesia, terdapat berbagai gaya silat seperti Pencak Silat, Minangkabau, Betawi, dan lain-lain.
Baca Juga:Jangan Sering-Sering Cuci Tangan, Ternyata Jadi Salah Satu Penyebab Kulit Kering, Banyak yang KeliruJangan Asal Semprot dan Digaruk, Mengatasi Kutu Air Cukup Dengan Kompres Dingin, Tinggal Tempel Langsung Ampuh
Sementara itu, di Brunei, silat sering disebut sebagai “Silat Brunei” atau “Pendekar Melayu Brunei” dengan variasi teknik yang unik pada masing-masing perguruan.
4. Pentingnya Ritual dan Etika
Di Brunei, silat sering kali memiliki unsur-unsur ritual dan etika yang kuat, seperti penggunaan pakaian khusus dan gerakan-gerakan yang penuh makna simbolis.
Berbagai pengaruh dari sejarah, budaya, dan perkembangan modern dapat memengaruhi praktik silat di kedua negara. Mana yang lebih kuat? Tidak ada, semuanya kuat.