“Bagi kami, Anies Baswedan bukan kompetitor yang patut diremehkan. Beliau dengan Ganjar adalah sosok calon pemimpin yang cerdas. Keduanya sama sama dalam satu almamater, kampus terhebat di Indonesia, yakni Univ Gajah Mada,” ujar Said.
“Apalagi jika keduanya bisa bergabung menjadi satu kekuatan, tentu akan makin bagus buat masa depan kepemimpinan nasional kita ke depan, sama sama masih muda, cerdas, dan enerjik,” jelas Said.
Di sisi lain, PDIP bersyukur elektabilitas Ganjar dalam simulasi tiga nama sampai 10 nama. Pihaknya akan terus mengajak menjalani kompetisi yang sehat.
Baca Juga:PDIP Usul Duet Ganjar-Anies, Surya Paloh Merespon, Kekuatannya akan DahsyatInilah Motor Honda Terlaris di GIIAS 2023, PCX160 Mendominasi Penjualan
“Kami akan terus bekerja keras mengambil hati rakyat, mengajak kompetisi sehat dengan beradu rekam jejak, dan gagasan, bukan hanya gimmick,” ujar Said.
Respon NasDem dan Surya Paloh
Diletahui, rencana PDI Perjuangan yang mau menduetkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan pada Pilpres 2024 ditanggapi Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Surya Paloh mengatakan rencana menyatukan Ganjar dan Anies dalam satu paket capres-cawapres bukan wacana baru.
Wacana duet ini kata Surya sudah dibahas jauh-jauh hari. Surya Paloh mengaku ketika itu dirinya sempat membicarakan duet keduanya dengan Presiden Joko Widodo.
Paloh mengklaim, Jokowi saat mendengar usulan duet tersebut tidak memberikan penolakan, justru kepala negara menganggukan kepala.
Meski anggukan kepala adalah gestur yang menandai seseorang setuju, namun Surya Paloh mengaku tak tahu persis makna dari anggukan Jokowi.
āBeliau ngangguk-ngangguk aja, manggut. Ya manggutnya presiden kan kita enggak tahu juga, bisa enggak, bisa iya,ā ucap Surya.