“Saya berharap agar warisan budaya berupa leuit ini tidak luntur dan tetap lestari, sehingga budaya leuit ini akan selalu ada untuk anak cucu kita. Saya juga berharap agar ketahanan pangan di Jawa Barat dapat selalu terjaga dan tetap juara,” pungkas Ridwan Kamil.
Sementara itu, Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengajak masyarakatnya untuk melestarikan budaya leuit yang sudah ada sejak zaman nenek moyang. “Inilah masyarakat kami yang budayanya tetap dilestarikan. Alhamdulillah hari ini kita bersilaturahmi dalam peresmian leuit juara tapal desa,” ujar Imron.
Imron menyebutkan Pemda Kabupaten Cirebon mendukung penuh keberhasilan pembangunan desa dengan menghadirkan Leuit Juara demi ketahanan pangan warganya.
Baca Juga:SIAP-SIAP, Rabu Besok Ribuan Masyarakat Pengangguran Kabupaten Bekasi Geruduk PemdaPura-pura Jadi Penumpang, Begal Motor Ojol di Bekasi Nyaris Dihakimi Massa
“Saya ingin menyampaikan Pemkab Cirebon sangat mendukung keberhasilan pembangunan desa dengan menghadirkan leuit juara ketahanan pangan tapal desa,” tandasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dicky Saromi, mengatakan Leuit sebagai gagasan orisinil Gubernur Jawa Barat dalam menghadapi tantangan krisis pangan dan resesi di masa depan.
Saat ini, telah dibangun 29 Leuit di desa di Jawa Barat dan sengaja meluncurkan program yang telah dikembangkan kembali mengangkat kearifan lokal, berupa lumbung pangan atau leuit. Sebab menurutnya, inflasi yang ada di Indonesia bahkan seluruh dunia tidak bisa diprediksi kapan berakhir.
“Pangan adalah komoditas strategis dan itu harus dijaga di seluruh desa agar desa bisa menabung pangan. Oleh karenanya, dalam menabung pangan ini sediakan tempatnya yang kokoh ini, kuat, semoga ini akan membangkitkan kembali kearifan lokal khususnya di Desa Tersana dan Babakan Losari dalam menabung pangan,” tuturnya. (*)